Sabtu, 23 November 2024

Penderita Psikotik di Surabaya Meningkat

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Liponsos Keputih. Foto: Abidin/Dok. suarasurabaya.net

Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) semakin meningkat di Surabaya. Supomo Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya mengatakan, dari 27 jenis PMKS, penderita psikotik merupakan jumlah paling tinggi.

“Di Liponsos Keputih setiap bulannya menampung hingga 60 penderita psikotik, dulunya hanya sekitar 20 per bulan,” ujarnya, Rabu (27/4/2016).

Meski Liponsos sering mengalami overload, Dinsos terus berupaya maksimal dalam memberikan pelayanan kepada para penderita ini. Salah satunya melakukan perluasan bangunan, hingga penyediaan pengolahan air limbah (IPAL).

“Penyediaan barak untuk penderita psikotik bagj perempuan telah selesai, kami juga membangun pengolahan air limbah sekarang. Pembangunan ini guna memaksimalkan penanganan penderita, dan menjaga kebersihan di Liponsos setiap harinya,” kata Supomo.

Supomo mengatakan, penanganan bagi psikotik di Liponsos bisa lebih manusiawi. Setiap harinya, mereka diberi makanan yang higienis dan bergizi.

“Jika penderita sembuh, maka langsung kami antar hingga ke depan rumah. Bukan hanya sampai di Dinsos kota/kabupaten setempat,” kata mantan Camat Kenjeran ini.

Di dalam Liponsos, PMKS yang mendekati sembuh, akan diberikan pelatihan seperti membuat kerajinan perlengkapan rumah seperti keset, sapu dan sebagainya. Nantinya, keset tersebut akan dijual dan hasilnya dibuat refreshing para perajin ini. Upaya ini juga merupakan salah satu terapi, agar mereka cepat sembuh.

Selain di Liponsos, Dinsos juga fokus kepada UPTD Griya Wreda. PMKS khusus lansia ini dilayani dengan kenyamanan tempat tinggal setara hotel bintang tiga.

“Para Lansia juga dibimbing oleh pemuka agama sesuai agama dan kepercayaan, upaya ini untuk memberikan perasaan nyaman di hati setiap lansia,” katanya.(bid/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
33o
Kurs