Pemuda Surabaya Tandatangani Komitmen Jaga Cagar Budaya

Puluhan pemuda dan mahasiswa menandatangani selembar kain sebagai bentuk komitmen menjaga bangunan Cagar Budaya di Surabaya, di Jalan Mawar, Jumat (13/5/2016).

Mereka terdiri dari mahasiswa anggota Majelis Sinergi Kalam (Masika) Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Surabaya, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Surabaya, Satuan Mahasiswa (Satma) dan Pemuda PIS.

Achmad Thufeil Ketua Umum Masika ICMI Surabaya sebagai koordinator aksi mengatakan, aksi unjuk rasa dan penandatanganan ini bentuk imbauan kepada masyarakat Surabaya.

“Terutama para pemuda. Agar ke depan tidak terjadi lagi, kita kehilangan bangunan cagar budaya seperti Rumah Radio Bung Tomo ini,” katanya kepada wartawan di Jalan Mawar, Jumat sore.

Thufeil mengatakan, pascaaksi tersebut, para pemuda dan mahasiswa yang terlibat dalam aksi itu akan mengadakan kajian budaya Surabaya dan menyosialisasikan melalui media sosial.

“Kita tidak ingin seperti jakarta, yang mana budaya Betawi di Jakarta hilang seiring banyaknya bangunan pencakar langit,” ujarnya.

Wildan Hilmi, Ketua Umum HMI Cabang Surabaya mengatakan, mereka juga akan meminta audiensi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya.

“Sebelum ke sini (Jalan Mawar) kami berorasi di depan Siola (kantor Disbudar Surabaya). Kami masih mengkaji dulu, nanti arahnya ke sana, kami minta pendataan yang jelas dari Disbudpar, supaya pemuda-pemuda Surabaya ini tahu, nilai-nilai yang ada di Surabaya,” katanya.

Para mahasiswa ini menilai, pembongkaran Bangunan Cagar Budaya Radio Barisan Pemberontakan Republik Indonesia (RBPRI) Bung Tomo ini luput dari perhatian masyarakat secara umum.

“Ini karena kurangnya sosialisasi tentang nilai-nilai budaya di Surabaya, terutama bangunan cagar budaya yang ada, kepada masyarakat dan kami para pemuda,” ujarnya.(den/iss/ipg)