Sabtu, 23 November 2024

Pemkot Pasang Empat Metal Detector di Kawasan Balai Kota Surabaya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Metal detector di pintu belakang Balai Kota Surabaya terpasang untuk mengantisipasi ancaman peledakan, Kamis (19/10/2016). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Pasca ancaman peledakan Kantor Pemerintah Kota Surabaya oleh pria bernama Helmi, Rabu (19/10/2016) sore, Pemkot memasang empat alat metal detector di beberapa titik.

Antara lain dua alat di pintu depan dan belakang Balai Kota Surabaya, satu alat di Pintu Masuk Kantor Pemkot Surabaya (Gedung Sawunggaling), dan satu alat di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya.

Pantauan suarasurabaya.net di lapangan, hingga Kamis (20/10/2016) sore, selain alat metal detector, beberapa petugas Linmas juga berjaga di dekat gate detector.

Setiap pengunjung non pegawai, yang mau masuk ke Balai Kota maupun Kantor Pemkot Surabaya, harus melewati alat itu dan masih harus diperiksa oleh petugas linmas dengan alat hand detector.

Sementara di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, metal detector tampak terpasang di pintu masuk tapi dalam keadaan mati. Empat petugas linmas berjaga di lokasi.

Pagar rumah dinas yang biasanya terbuka, kali ini tertutup. Petugas tampak sangat selektif menerima tamu, termasuk wartawan. Tapi suasana di rumah dinas tampak lengang karena tak ada kegiatan.

Soemarno Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol Linmas) membenarkan ada peningkatan keamanan di lingkungan Pemkot Surabaya pasca ancaman peledakan kemarin.

“Sudah kami teruskan ke atasan dan sudah ada perintah agar selain petugas, ada alat yang diterapkan untuk deteksi hal-hal yang mencurigakan,” ujarnya ketika ditemui di kantornya.

Selain itu, Soemarno mengakui ada penambahan petugas pengamanan, anak buahnya, sejumlah 30 personel di lokasi-lokasi sekitar Balai Kota Surabaya.

Di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, misalnya, biasanya lokasi yang termasuk objek vital ini dijaga empat petugas linmas. Pasca ancaman ini, ada 12 orang petugas yang berjaga.

Perlu diketahui, kemarin sore, seorang pria mengaku bernama Helmi menelepon ke nomor pos penjaga Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, meminta agar Lokalisasi Dolly dibuka kembali.

Bila tidak dibuka dalam waktu tiga hari, dia mengancam akan meledakkan rumah dinas dan gedung wali kota Surabaya.

Polisi kemarin sudah memastikan, tidak ada benda yang dicurigai sebagai bahan peledak ditemukan, baik di Balai Kota maupun di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya.(den/tit/tok)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
27o
Kurs