Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur membidik penghargaan tertinggi kota sehat kategori tahap pembinaan atau Swasti Saba Wiwerda tahun 2016.
“Saya ingin Kota Madiun dapat Swasti Saba Wiwerda. Kategori ini setingkat lebih tinggi dari tahapan sebelumnya yaitu Swasti Saba Padapa (tahapan pemantapan) yang berhasil diraih Kota Madiun dua tahun sebelumnya,” ujar Bambang Irianto Wali Kota Madiun, seperti dilansir Antara, Kamis (11/8/16).
Jelang menghadapi lomba dua tahunan tersebut, pihaknya telah mempersiapkan berbagai hal. Ada sejumlah indikator tatanan yang dinilai dalam lomba tersebut, di antaranya tatanan kawasan pemukiman, sarana dan prasarana umum, kawasan sarana tertib lalu lintas dan pelayanan transportasi.
Kemudian, penataan kawasan industri dan perkantoran yang sehat, kawasan pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi, serta kehidupan masyarakat yang sehat, mandiri dan kehidupan sosial yang sehat.
Menurut Bambang, Kota Madiun saat ini sedang dinilai oleh tim verifikasi kota sehat dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Tim telah mendatangi sejumlah lokasi yang disiapkan untuk representasi, antara lain, Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, sebagai percontohan permukiman yang sehat. Sedangkan kawasan tertib lalu lintas (KTL) diambil acak, termasuk Terminal Purboyo.
Untuk tatanan ketahanan pangan dan gizi diambil contoh Kelurahan Tawangrejo, Kecamatan Kartoharjo. Serta Kelurahan Banjarejo, Nambangan Kidul, dan Rejomulyo jadi contoh tatanan kehidupan masyarakat sehat yang mandiri.
“Saya optimistis hasilnya positif. Sebab, dari awal Pemkot Madiun sudah mengajak warganya dan juga seluruh relasi bisnisnya untuk mewujudkan kota yang sehat, bersih, dan aman. Jadi tinggal ditindaklanjuti,” tegasnya.
Seperti kawasan pemukiman sehat, dari awal Pemkot Madiun telah melaksanakan program bedah rumah dan jambanisasi guna mewujudkan lingkungan tempat tinggal yang asri dan sehat. Sejauh ini sudah dibangun sebanyak 1.540 jamban sehat dan lebih dari 4.000 unit rumah telah direnovasi dengan program bedah rumah.
Selain itu, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, Pemkot Madiun telah menganggarkan dana yang cukup besar dalam APBD setempat untuk program kesehatan gratis Jamkesmasta.
“Saya telah menganggarkan sekitar Rp25 miliar hingga Rp30 miliar untuk program layanan kesehatan gratis bagi warga Kota Madiun,” ungkapnya.
Dengan adanya program tersebut, sebanyak 136.578 kartu Jamkesmasta telah tersebar di 27 kelurahan untuk digunakan masyarakat yang ingin mendapatkan layanan kesehatan yang prima, cepat, berkualitas, dan gratis.
Hal lain yang juga dilakukan adalah mengajak masyarakat “menghijaukan” kawasan tempat tinggalnya dengan menggelar “Madiun Go Green and Clean”. Dengan begitu, masyarakat diharapkan punya kesadaran untuk menjaga kawasan rumah, sekolah, atau kantornya tetap bersih, asri, dan yang terpenting melalukan pengolahan sampah mandiri. (ant/rid/ipg)