Senin, 24 Februari 2025

Pemerintah Diminta Tarik Buku Pelajaran TK Bermuatan Radikalisme

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Anggota GP Ansor menunjukkan tulisan yang berbunyi "Selesai-Raih-Bantai-Kiai" dari sebuah buku pelajaran di Kantor GP Ansor, Jakarta, Rabu (20/1/2016). Foto: Antara

Nusron Wahid, Ketua PB NU Bidang Pengkaderan, meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menarik semua buku pelajaran anak Taman Kanak-kanak (TK) bermuatan penyebaran paham radikalisme.

“Ini sangat bahaya sehingga pemerintah harus bertindak cepat. Sisir semua daerah yang ada peredaran buku itu dan segera tarik dari peredaaran. Pemerintah jangan membiarkan anak-anak kita dirusak pikirannya dengan penyelundupan paham radikalis,” kata Wahid yang juga kepala BNPTKI itu, di Jakarta, Kamis (21/1/2016).

Menurut mantan ketua umum GP Ansor ini, buku-buku tersebut harus segera dicabut dari peredaran karena berpotensi menjadi sarana cuci otak agar generasi bangsa mulai tertanam paham radikalisme sejak dini.

Dia menegaskan, berbagai muatan sampingan juga harus diusut tuntas, di antaranya doktrinasi tentang sektarianisme, penghasutan, dan lain-lain.

Dalam buku yang ditemukan oleh GP Ansor di Depok, Jawa Barat, berisi kata-kata yang dinilai tidak pas, di antaranya gelora hati ke Saudi, bom, sahid di medan jihad, dan selesai raih bantai Kiai.

Kemudian ada juga kalimat dan kata-kata rela mati bela agama, gegana ada dimana, bila agama kita dihina kita tiada rela, basoka dibawa lari, dan kenapa fobi pada agama.

Buku berbau unsur radikalisme itu dikemas dalam bentuk metode belajar membaca praktis berjudul Anak Islam suka membaca. Di dalam buku tersebut terdapat 32 kalimat yang mengarahkan kepada tindakan radikalisme. Buku tersebut dicetak pertama pada 1999 sudah dicetak ulang 167 kali hingga 2015.

Penerbit buku Anak Islam suka membaca itu Pustaka Amanah, beralamat Jalan Cakra Nomor 30 Kauman, Solo, Jawa Tengah, dengan penulis Murani Musta`in.

Menurut informasi dari Adung Abdurrochman, Sekjen GP Ansor penulis buku Anak Islam suka membaca itu, Musta`in, istri dari Ayip Syafruddin yang merupakan pimpinan kelompok Laskar Jihad di Solo.(ant/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Tempat Laundry di Simo Tambaan

Kecelakaan Mobil Listrik Masuk ke Sungai

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Surabaya
Senin, 24 Februari 2025
24o
Kurs