Pembangunan Fisik Taman Bulak Masih Tunggu Lelang

Taman Bulak Kenjeran yang akan menjadi landmark baru di Surabaya Utara belum memasuki tahap pembangunan fisik. Pemkot Surabaya masih melelang pengerjaan plaza di taman yang berada di seberang Sentra Ikan Bulak (SIB) itu.

Chalid Buchari Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya mengatakan, saat ini proses pembangunan Taman Bulak memang sudah memasuki tahap dua. Yakni lelang pengerjaan plaza di Taman Bulak.

Sedangkan pembangunan fisik taman baru akan dilakukan setelah pelelangan plaza selesai. “Tahun ini sudah mulai pembangunan fisik. Jaraknya tiga bulan setelah lelang,” katanya ketika dihubungi wartawan, Jumat (19/2/2016).

Rencananya, di atas plaza taman tersebut akan berdiri landmark Surabaya berupa patung suro dan boyo yang ukurannya lebih besar daripada yang sudah ada di Kebun Binatang Surabaya.

Namun, saat ini biaya pembangunan taman yang akan dibangun di atas lahan seluas 1,1 hektare itu baru terkumpul kurang dari separuh dana yang dibutuhkan.

“Belum ada separuhnya. Nanti ada CSR,” kata Chalid yang belum bisa memastikan berapa besaran investasi CSR tersebut.

Taman Bulak merupakan salah satu mimpi Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya terpilih yang baru dilantik dua hari lalu, yang belum terwujud hingga habis masa jabatannya pada akhir 2015 lalu.

Risma sebelum lengser dari jabatannya sempat menyatakan, dia ingin mewujudkan Patung Suroboyo yang dia sebut sebagai “mbahnya,” karena ukurannya yang besar.

Selain Taman Bulak, Risma juga memimpikan revitalisasi kawasan Tunjungan lengkap dengan taman gantung di gedung Eks Siola.

Sedangkan proyek yang dia mimpikan dan saat ini masih dalam pengerjaan adalah proyek jalan bawah tanah atau underpass Jalan Mayjend Sungkono menuju Jalan HR Muhammad.

Adapun Taman Bulak merupakan bagian dari penataan kawasan pesisir pantai Surabaya sebagai kawasan wisata yang akan terintegrasi dengan jembatan Sukolilo Lor, Kenjeran. Jembatan itu sudah siap diresmikan dalam waktu dekat. (den/rst)