Jamhadi Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Surabaya mengatakan saat ini sudah ada pekerja asal Myanmar yang bekerja di sekitar Pasar Atom Surabaya.
“Mereka para pekerja asal Myanmar ini banyak yang menjadi helper (pembawa barang). Hal ini harus benar-benar diantisipasi kalau Pemkot Surabaya tidak mau masyarakat Surabaya kalah bersaing dalam MEA ini,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (14/1/2016).
Karenanya, Kadin Surabaya mengajukan usulan kepada Pemkot Surabaya agar menggenjot pelatihan-pelatihan kepada warga secara menyeluruh untuk menghadapi persaingan di MEA ini.
“Kami tidak ingin Surabaya seperti Manado. Di Manado sana sekarang ada sekitar 1.000 sopir asal Fillipina yang sudah mulai bekerja. Di Surabaya, kami sudah menyerahkan beberapa masukan terkait pelatihan-pelatihan kepada Pemkot,” katanya.
Salah satu masukan itu antara lain pelatihan bahasa sampai ke tingkat RW (Rukun Warga).
“Karena bahasa (Inggris) adalah salah satu ketrampilan yang harus dimiliki warga di era MEA ini. Selain itu, pelatihan-pelatihan di dunia industri juga sangat penting. Tapi yang melakukan pelatihan itu harus benar-benar orang industri,” ujar dia.(dop/rst)