Sabtu, 23 November 2024

Pasca Tito, DPR Tantang Presiden Pilih Panglima TNI Angkatan 87

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Nasir Djamil Anggota Komisi III atau Komisi Hukum DPR RI. Foto: Faiz suarasurabaya.net

DPR sangat menghargai atas keberanian Joko Widodo Presiden yang menunjuk Komjen Polisi Tito Karnavian menjadi calon Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri). Dengan penunjukan Tito ini, artinya presiden telah berani memotong generasi di tubuh Polri.

Demikian disampaikan Nasir Djamil Anggota Komisi III atau Komisi Hukum DPR RI, Jumat (17/6/2016).

Dia memperhatikan, jika Kapolri angkatan 87 biasanya Panglima TNI juga angkatan 87. Apakah nanti presiden juga akan menunjuk Panglima TNI angkatan 87 juga? Kalau ya, Nasir akan mengangkat dua jempol untuk presiden.

“Saya kira kita harus memberi apresiasi kepada Jokowi Presiden yang telah berani memotong generasi. Dan biasanya, kalau Kapolrinya angkatan 82, maka Panglima TNI nya juga 82. Pak BH (Badrodin Haiti) angkatan 82, Pak Gatot (Gatot Nurmantyo) juga 82. Nah apakah nanti panglima TNI juga angkatan 87? Kalau Jokowi Presiden berani melakukan itu, dua jempol untuk presiden,” kata Nasir.

Dia menegaskan, dengan satu angkatan, maka komunikasi antara Kapolri dan Panglima TNI akan mudah dan lancar.

Tetapi di sisi lain, Nasir juga berharap Tito Karnavian kalau menjadi Kapolri nanti tidak menjadi alat kekuasaan.

“Biasanya dalam perjalanannya, Polri akan menjadi alat kekuasaan, sehingga akan sulit membedakan, mana alat negara dan mana alat kekuasaan. Sehingga yang seharusnya tugasnya melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat, justru menjadi melindungi dan melayani kekuasaan. Karena bisa saja seperti itu,” kata dia.

Dengan memotong lima generasi atas penunjukkan Tito Karnavian menjadi calon Kapolri, maka, kata Nasir, presiden harus menjelaskan ke publik ada agenda apa dengan memilih Tito tersebut.

Menurut Nasir, hal Ini penting agar masyarakat dan DPR bisa mengawasi karena Tito Karnavian merupakan Kapolri termuda dan bisa kemungkinan Kapolri terlama karena akan pensiun pada 2022.

Yang paling penting, kata Nasir, Tito Karnavian harus bisa mengubah mindset Polri agar Polri lebih baik di masa depan.(faz/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs