Meninggalnya Mughniyah istri dari Prof. Fasich mantan Rektor Universitas Airlangga pada Jumat (22/7/2016) pagi pukul 05.10 WIB, menyisakan duka mendalam bagi keluarga.
Sebelum meninggal, Achmad Romdhoni (putranya,red) mengatakan pesan yang selalu disampaikan ibunya adalah minta semua anaknya untuk rukun dan menghindari silang pendapat.
“Orang tua merupakan representasi Tuhan di dunia, jangan menyiakan orang tua kita. Jadikan ladang amal agar kita meraih kesuksesan dunia dan akhirat,” ujar Achmad memberikan pesan.
Saat suarasurabaya.net hadir di Aula Dharmawangsa Rumah Sakit Unair, tempat almarhumah disemayamkan, terlihat Prof. Fasich terus menyalami para pelayat.
“Bapak ketika di awal ibu sakit, kondisinya sempat drop namun akhirnya berangsur membaik. Sekarang kondisi kesehatan bapak menurun kembali ketika ibu meninggal,” ujar Achmad Romdhoni anak kandung almarhumah.
Sebelumnya, Sekitar tgl 28 Maret 2016 lalu, Mughniyah sudah masuk ke rumah sakit dan mendapatkan penanganan dari tim dokter yang berjumlah 15 dokter spesialis. Namun, kondisi Mughniyah tidak kunjung membaik dan mengalami koma selama 115 hari.
Hingga akhirnya, pada Kamis (21/7/2016) malam jantungnya tidak mampu memberikan respon. Selama satu jam, sejak pukul 04.00 WIB, dokter memberikan pertolongan namun akhirnya beliau dinyatakan meninggal pukul 05.10 WIB. Almarhumah akan dimakamkan di makam keluarga kawasan sepanjang pada Jumat (22/7/2016). (tit/rst)