Sebanyak 210 seniman lukis dari sejumlah daerah di Indonesia akan kembali bertemu untuk mengikuti perhelatan Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) ke IX yang akan digelar di JX Internasional, Surabaya pada 7-16 Oktober 2016.
“Dari 210 seniman yang ikut kira-kira akan membawa sebanyak 6-7 ribu lukisan dari berbagai aliran dan ukuran lukisan,” kata Muhammad Anis, Ketua Sanggar Merah Putih, penyelenggara PSLI, Rabu (5/10/2016).
Menurut Anis, panitia telah menyiapkan sebanyak 155 stand dan sebuah arena pamer berukuran besar di dalam JX Internasional. Sebelum mengikuti PSLI, seluruh pelukis juga telah melakukan proses registrasi yang dibuka sejak 1 Mei yang lalu.
PSLI sendiri rencananya akan dibuka oleh Soekarwo, Gubernur Jawa Timur pada Jumat (5/10/2016) sore dan dihadiri oleh ratusan pelukis dari berbagai daerah.
Anis mengatakan, PSLI kali ini sedikit berbeda dengan pagelaran sebelumnya dimana kali ini setiap peserta diwajibkan untuk menyertakan satu lukisan mereka guna dipasang di tengah JX Internasional untuk dipamerkan kepada pengunjung. “Jadi tahun ini pengunjung juga bisa menyaksikan pameran lukisan,” ujar Anis.
Selain itu, PSLI tahun ini juga akan dimeriahkan beberapa acara diantaranya pada tanggal 9 Oktober akan digelar workshop seni lukis untuk pemuda yang akan dibuka oleh Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga.
Kemudian pada tanggal 11 Oktober juga akan digelar melukis on the sport di PT PAL dimana para pelukis akan mengeksplorasi kegiatan di PT PAL.
Pada tanggal 12 Oktober juga akan digelar lomba lukis bertema Gus Ipul. “Jadi nanti Gus Ipul akan jadi model untuk dilukis oleh seluruh peserta. Nanti akan dijuri dan 20 nominator akan dapat hadiah khusus dari Gus Ipul,” kata dia.
Tak hanya Gus Ipul, pada tanggal 13 Oktober seluruh pelukis yang ikut PSLI juga akan melukis Faida, Bupati Jember.
Panitia sendiri mentargetkan gelaran PSLI kali ini akan menghasilkan transaksi lukisan minimal Rp2 miliar atau naik dari tahun lalu yang hanya Rp1,4 miliar.
“Kegiatan ini sebenarnya bukan hanya ajang transaksi untuk mensejahterakan seniman. Tapi lebih dari itu acara ini sebenarnya untuk reuni bagi para seniman se Indonesia,” ujar Anis. (fik/rst)