Soekarwo, Gubernur Jawa Timur memang selalu menceritakan hal-hal unik yang terkadang penuh canda. Termasuk ketika ngobrol bareng beberapa jurnalis di Gedung Negara Grahadi, Selasa (5/1/2015) siang.
Usai serius meladeni wawancara beberapa jurnalis tentang ancaman banjir, Pakde Karwo, julukan Soekarwo, sempat berujar dirinya saat ini juga sedang gelisah dengan musim hujan kali ini.
“Awalnya saya dan istri sangat jengkel, tapi hujan kali ini membuat keluarga kami sering tertawa bersama gara-gara hujan,” ujarnya.
Cerita tentang hujan itu bermula ketika rumah dinas (Rumdin) gubernur yang terletak persis di sebelah timur Gedung Grahadi ternyata bocor. Padahal Rumdin ini belum genap dua tahun dia tempati karena bangunannya memang baru.
“Saya jengkel melihat kok air nerocos dari atap. Tapi persepsi saya itu berbeda dengan empat cucu saya. Justru mereka senang melihat rumah bocor, bahkan bermain jumpalitan, kepeleset, seluncuran dan gembira. Saya melihatnya jadi tertawa. Ternyata bocor itu menimbulkan perbedaan persepsi antara saya dengan cucu. Semakin deras bocornya, semakin senang cucu saya,” kata Pakde Karwo.
Bocornya rumah dinas ini bahkan sempat menjadikan pertemuan terbatas yang melibatkan beberapa pejabat di lingkungan pemerintah Jawa Timur harus dipindahkan.
“Saya langsung telpon Pak Gentur (Kepala PU Cipta Karya), ini rumah baru kok bocor. Katanya karena hujannya deras dan angin.” Padahal, setelah diteliti, Rumdin tersebut bocor karena memang tak dilapisi aluminium foil sehingga air merembes dan membuka genteng.
Rumdin bocor ternyata tak hanya dialami Pakde karwo. “Waktu Gus Ipul datang ke rumah saya ternyata dia juga cerita rumah dinasnya di Jalan Imam Bonjol ternyata juga bocor,” ujar Pakde Karwo.
Padahal Rumdin Gus Ipul yang di Jalan Imam Bonjol ini merupakan Rumdin baru dan akan ditempati pada tanggal 29 Desember 2015. Namun rumah tersebut ternyata tergenang dan mengalami banjir pada tanggal 27 Desember 2015 sehingga batal ditempati. (fik/ipg)