Soekarwo Gubernur Jawa Timur minta Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta ormas agama seperti NU dan Muhammadiyah bisa merangkul serta membina kelompok Gafatar.
“Kita dorong agama apapun, untuk masuk dakwah di situ. Jangan justru meminggirkan kelompok seperti itu. Kami harus menyingkir, ndak bisa, mereka harus dirangkul,” kata Soekarwo, Rabu (13/1/2015).
Dari laporan intelijen yang masuk kelompok Gafatar memang sudah tumbuh di Jawa Timur dan memiliki kegiatan di daerah-daerah.
Gafatar, kata dia, muncul karena pemahaman dangkal terhadap agama. “Biasanya orang yang sedikit pemahamanan agamanya itu sudah merasa yang paling benar. Ini yang ndak boleh,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Soekarwo juga berharap kasus Gafatar bisa dijadikan contoh bahwa belajar agama, apapun agamanya haruslah pada orang yang benar-benar paham agama.
Belajar agama tidak bisa pada orang yang baru mengenal agama dan hanya berpenampilan seoalah-olah dialah yang paling beragama.
Sementara itu terkait adanya oknum PNS yang diberitakan masuk kelompok Gafatar, dirinya juga segera minta Badan Kepegawaian Daerah melakukan pembinaan. (fik/ipg)