Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok Semarang, Jawa Tengah akan mengoperasionalkan Blok III PLTGU pada tahun 2019.
“Rencana awal kami, jika 2017 proses lelang, dan Amdal serta mesin-mesin sudah siap kami akan memulai pembangunan. Dan triwulan I/2019 sudah COD (Commercial Operation Date),” kata Tarwaji General Manager Indonesia Power Unit Pembangkit (UP) Semarang, Selasa (1/11/2016).
Kata Tarwaji, Blok III ini memiliki tingkat efisiensi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan PLTGU yang sekarang sudah beroperasi, sebab menggunakan mesin pembangkit dengan teknologi baru, klas A.
“Yang ada saat ini masih pembangkit golongan E, sehingga nanti akan menghasilkan tingkat efisiensi penggunaan bahan bakar mencapai 61 persen. Sementara yang sekarang maksimal 40 persen,” katanya.
Dengan beroperasinya Blok III diharapkan pasokan gas untuk kebutuhan rumah tangga dan industri akan bertambah. Sebab Blok III dapat menghasilkan energi listrik 600 hingga 850 MW.
Tarmaji juga menyinggung tentang revolusi penggunaan bahan bakar gas yang sudah dilakukan di PLTGU Tambak Lorok Semarang.
Seperti diketahui, pada era pemerintahan Dahlan Iskan saat menjabat sebagai Direktur Utama, Dahlan pernah meminta PLTGU mengubah penggunaan bahan bakar dari BBM ke gas.
“Ada istilah pembangkit salah minum, sehingga kami harus menghentikan produksi dan berubah jadi gas. Tahun 2015, setelah sempat tidur tiga tahunan kami jalan lagi dengan gas dan memang terjadi penghematan yang luar biasa,” ujarnya.
Tarmaji berharap, ketersedian energi terbarukan mampu diserap kalangan industri dan rumah tangga. Selain itu dia juga sangat mendukung program pemerintah yang akan menurunkan harga gas.
“Kami harap pemerintah segera menurunkan harga penjualan gas, sebab memang harga gas jauh lebih murah. Ini sudah kami buktikan dengan pemanfaatan bahan bakar gas di PLTGU Tambak Lorok,” ujarnya. (rst/iss/ipg)
NOW ON AIR SSFM 100
