Untuk mempermudah pencairan program keluarga harapan (PKH), Kementerian Sosial bekerjasama dengan Pos Indonesia serta Bank BUMN antara lain BNI dan BTN. Selain itu, kementerian juga meluncurkan pelayanan Elektronik Warung.
Masyarakat penerima PKH kini bisa mencairkan secara tunai hanya dengan menunjukan kartu PKH di Kantor Pos Indonesia. Kemudian kartu itu juga bisa digunakan dengan cara digesek di bank yang sudah bekerjasama, yakni BTN dan BNI.
Selain itu, masyarakat penerima PKH kini bisa melakukan penukaran langsung, seperti mengambil beras, minyak, gula ataupun tepung dengan memanfaatkan pelayanan Elektronik Warung.
Khofifah Indar Parawansa Menteri Sosial menjelaskan, program pengembangan Elektronik Warung Koperasi Usaha Bersama Elektronik (KUBE) PKH ini untuk mempermudah pencairan dana PKH yang diterima oleh masyarakat miskin.
Pelayanan Elektronik Warung ini menjadi bagian program pemerintah beras rastra (kesejahteraan rakyat).
“Launching Elektronik Warung Kube yang pertama dilakukan di Malang, kemudian di Sidoarjo,” kata Khofifah Indar Parawansa, Minggu (17/7/2016).
Program peluncuran Elektronik Warung Kube ini akan dilakukan secara bertahap di seluruh Indonesia.
“Untuk tahun 2016 ini targetnya 300 peluncuran Elektronik Warung, sedangkan tahun depan 2017, sebanyak 3500 Elektronik Warung,” ujar dia.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU ini berpesan, agar masyarakat penerima PKH saat mencairkan dana melalui ATM jangan sampai lupa password-nya.
Sedangkan untuk pencairan secara tunai di Pos Indonesia harus dijaga dengan baik. Jangan, sampai jadi korban tindak kriminalitas (perampasan, red).
“Semoga dengan mempermudah Elektronik Warung Kube PKH ini bisa mengkonversikan beras,” ujarnya.
Khofifah mengungkapkan program Elektronik Warung itu tidak hanya untuk komoditi beras saja. Tapi, bisa juga digunakan untuk pembelian ataupun ditukarkan secara langsung dengan minyak, gula dan tepung.
“Semoga dengan pelayanan program seperti ini bisa memberikan harga kebutuhan pokok lebih murah dari pasar,” ujarnya. (bry/den)