Minggu, 19 Januari 2025

PDAM Surya Sembada Berencana Naikkan Tarif pada 2017

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi

PDAM Surya Sembada Surabaya berencana menaikkan tarif air minum pada 2017 mendatang. Sayid M Iqbal Sekretaris PDAM Surya Sembada Surabaya mengatakan, sudah 11 tahun sejak 2006 lalu tarif air PDAM tidak pernah naik. Sementara, beban perusahaan daerah itu semakin meningkat dengan bertambahnya pelanggan baru yang kurang mampu.

“Bedakan dengan BUMN, yang mensubsidi bensin dan listrik itu kan pemerintah pusat. Sedangkan PDAM, yang mensubsidi adalah perusahaan,” ujarnya, Minggu (18/12/2016).

Walaupun ada penambahan pelanggan yang tergolong masyarakat menengah ke bawah, beban operasional perusahaan malah terus meningkat karena subsidi yang ditanggung juga semakin besar. Selama ini, kata Iqbal, ada sekitar 85 persen lebih pelanggan PDAM Surya Sembada yang mendapat subsidi.

“Harga Prokok Produksi kami Rp2.100 per meter kubik. Sedangkan untuk rumah tangga sangat sederhana, 10 meter kubik pertama tarifnya hanya Rp350 per meter kubik,” kata Iqbal.

Menurut Iqbal, tarif PDAM yang murah ini ternyata justru membuat pemakaian air warga Surabaya melebihi penggunaan air warga kota lainnya. Rata-rata pemakaian air pelanggan PDAM di kota besar sebanyak 140 liter per orang per hari. Sedangkan penggunaan air PDAM di Surabaya tiap orang mencapai 190 hingga 200 liter per hari.

“Jauh di atas rata-rata. Boros. Ini karena tarif yang murah,” ujarnya.

Karena itu, PDAM merasa perlu memberikan edukasi ke pelanggan untuk melakukan penghematan air. Secara kuantitas, kata Iqbal, pasokan air dapat berkurang. Apalagi aliran air yang bersumber dari Malang melewati 17 kabupaten/kota. Selanjutnya, dari sisi kualitas, karena jauh dari sumbernya, Surabaya hanya mendapatkan sisa-sisa yang secara kualitas kurang bagus.

“Makanya cara yang paling mudah, menaikkan tarif. Tapi masih kita kaji dan hitung berapa kenaikannya,” katanya.

Iqbal mengatakan, sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkot Surabaya, PDAM Surya Sembada tidak semata-mata berorientasi profit. Apalagi pemerintah kota berharap, masyarakat miskin dapat mengakses air bersih. Walaupun, bila dibandingkan daerah sekitar seperti Gresik dan Sidoarjo, tarif air PDAM Surya Sembada jauh lebih rendah.

“Karena untuk rumah tangga sangat sederhana, sederhana, hingga menengah, masih kami subsidi,” katanya. Dia pun berupaya meyakinkan masyarakat, bilapun ada kenaikan tarif air PDAM, perusahaan tetap berupaya tidak memberatkan masyarakat. Terutama mereka yang masuk kategori keluarga miskin.(den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Minggu, 19 Januari 2025
29o
Kurs