Jumat, 22 November 2024

Om Telolet Om, antara Bahagia atau Bahaya

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Sekelompok anak di atas Jalan Tol diduga sedang menunggu bus melintas di Tol Waru, Kamis (22/12/2016). Foto: Edi Purwanto via e100

Pasca-melejitnya frasa “Om Telolet Om” menjadi trending topic worldwide di media sosial dan dibicarakan banyak musisi dan tokoh dunia, anak-anak di Jawa Timur, khususnya di sekitar Surabaya dan Sidoarjo, tertular demam “kebahagiaan sederhana” ini dan mulai berburu “Telolet” dari om-om sopir bus yang melintas.

Beberapa pendengar Radio Suara Surabaya (SS) melaporkan, mereka telah melihat beberapa anak di jalan raya berburu klakson bus. Tidak hanya di jalan raya, pendengar juga menemui mereka berburu telolet di jalan tol.

Putut Susilo, pendengar Radio SS yang tinggal di Dusun Joho, Sumberejo Ngasem Kediri melaporkan, ada beberapa anak yang berburu telolet di kawasan Balong Bendo. “Saya mengamati, di Balong Bendo ada enam anak mainan Om Telolet Om,” katanya, Kamis pagi pukul 06.30 WIB.

Sementara, Effendy Wijaya pendengar yang tinggal di Permata Tropodo Regency, Sidoarjo, juga melaporkan bahwa dirinya melihat sejumlah anak membawa spanduk “Om Telolet Om” di bahu jalan tol. “Di kilometer 17.400 tol arah waru ada lima anak kecil bawa spanduk Om Telolet Om,” ujarnya melaporkan pukul 09.48 WIB.

Tidak hanya di Balong Bendo atau di Tol Waru, Sidoarjo, Ely pendengar yang tinggal di Jalan Kolonel Sugiono, Wedoro, Sidoarjo melaporkan, melihat anak-anak pemburu “Telolet” ini di Tol Perak arah ke Waru. “Di Tol Perak arah ke Waru, di kilometer 5 itu ada anak-anak bawa spanduk Telolet,” katanya melaporkan pukul 12.27 WIB.

Momen trending topic dunia ini tampaknya meluas ke anak-anak di Surabaya. Mereka turut mencari apa yang disebut-sebut dengan “kebahagiaan sederhana” oleh para netizen di media massa.

Namun, beberapa warga di Surabaya dan Sidoarjo juga mengkhawatirkan keselamatan mereka. Seperti Hapsari Kusuma Wardhani‎ yang memperingatkan netter facebook e100 tentang keberadaan anak-anak pemburu “telolet” ini.

Hati-hati kalau mendekati gate (tol) sidoarjo dari arah surabaya, banyak anak-anak kecil meminta telolet di bahu jalan yang sedang di perlebar,” tulisnya di e100 Kamis petang pukul 17.38 wib.

Sedangkan Thomas Kapel mendapati gerombolan anak ini di Jalan Perak Timur. Melalui e100 pada pukul 12.12 WIB dia melaporkan, “ada gerombolan anak-anak di Jalan Perak Timur di Seberang Gang Ikan Gurami meminta telolet. Itu kan jalur cepat, bahaya.

Beberapa netter seperti Ahmad Siswanto dan Edi Purwanto juga menangkap beberapa anak-anak ini dalam jepretan kamera masing-masing. Ahmad Siswanto yang mengunggah foto pukul 09.54 WIB dan Edi Purwanto yang mengunggah foto pukul 16.42 WIB sama-sama memotret fenomena ini di sekitaran jalan tol.

Sebelumnya, frasa “Om Telolet Om” memang telah menjadi trending topic dunia di miniblog twitter. Tagar #omteloletom seperti virus, menyebar dari musisi ke negarawan sekelas Barrack Obama, Presiden Amerika Serikat.

Namun, Budi Karya Sumadi Menteri Perhubungan merespons fenomena yang viral di media sosial ini dengan mengeluarkan imbauan agar sopir bus tidak mempermainkan klakson “telolet.” Sebelumnya, dia telah menyatakan akan mengkaji perlunya regulasi khusus mengenai keselamatan berkendara berkaitan dengan fenomena pemburu “telolet.”

Hari ini, Menhub menyatakan bahwa dia bukan bermaksud melarang klakson “telolet” dibunyikan. Dia bahkan menyatakan menyukai musik dan suka bunyi klakson “telolet.”(den)

Foto:
– Sekelompok anak yang diduga menunggu bus melintas untuk diteriaki telolet di Tol Waru. Foto: Ahmad Siswanto via e100

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
36o
Kurs