Senin, 20 Januari 2025

Nilai UN Jeblok, Dinas Pendidikan Turunkan Standar Nilai Masuk SMA Kawasan

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Ilustrasi. Ujian Nasional SMP. Foto : Antara

Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya menurunkan standar nilai masuk SMA kawasan tahun ajaran 2016/2017, menyesuaikan hasil Ujian Nasional (UN) SMP/MTs tahun 2016 yang mengalami penurunan.

Kalau sebelumnya standar nilai total UN minimal 340 yang berarti rata-rata nilai tiap mata pelajaran (mapel) 85, menjadi minimal 300 dengan rata-rata nilai tiap mapel 75.

Ikhsan Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mengakui, penurunan standar nilai SMA Kawasan ini menyesuaikan tren nilai UN yang mengalami penurunan baik di tingkat nasional maupun provinsi, pada 2016 ini.

“Setelah menerima banyak masukan, passing grade masuk SMA kami turunkan menjadi 75,” ujarnya usai bertemu Komisi D DPRD Surabaya, Dewan Pendidikan Surabaya, Tim Tes Potensi Akademik (TPA) Unair, serta beberapa kepala SMA kawasan, Senin (13/6/2016).

Ikhsan menjelaskan, selain menurunkan standar nilai SMA kawasan, Dispendik Surabaya juga meniadakan nilai minimal tiap mapel.

Bobot nilai TPA pun berubah. Kalau sebelumnya untuk masuk SMA Kawasan bobot nilainya 60 persen nilai TPA dan 40 persen nilai Unas, tahun ini menjadi seimbang, masing-masing 50 persen.

“Kami mengubahnya menjadi seimbang karena seperti diketahui, Indeks integritas Unas (IIUN) Surabaya sudah 100 persen dengan adanya UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer,” katanya.

Penurunan standar nilai SMA kawasan ini, kata Ikhsan, diprediksi memberi peluang bagi 7.554 siswa lulusan SMP/MTs di Surabaya masuk ke SMA kawasan.

“Total pagu 12 SMA kawasan mencapai 4.256 kursi. Tapi ini masih pagu kotor. Jadi keketatan masuk SMA Kawasan menjadi 1 banding 2. Sudah sesuai berbagai pertimbangan yang ada,” ujarnya.

Mengenai TPA, Dimas Aryo tim Psikologi Unair mengatakan harus tetap harus ada. Sebab, TPA merupakan penyaringan lanjutan siswa yang akan masuk sekolah kawasan.

Alasannya, sekolah kawasan adalah sekolah percontohan. “Bisa dibilang sekolah rujukan. Siswanya diharapkan menjadi contoh bagi akademik siswa lainnya,” kata dia.

Dimas menyatakan, tidak berarti TPA meragukan integritas siswa di Surabaya yang memperoleh IIUN 100 persen. TPA berfungsi sebagai pemetaan kemampuan belajar siswa.

“Soal TPA ini murni untuk menguji logika belajar siswa, tidak perlu latihan pakai soal TPA PNS atau SBMPTN. Karena jelas berbeda. Soal TPA masuk SMA Kawasan disusun oleh Tim tanpa memasukkan naskah yang mengandung ilmu pengetahuan,” katanya.(den/fik)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Senin, 20 Januari 2025
25o
Kurs