Lembaga Falakiyah PWNU telah menyiapkan alat Nahdlatul Ulama Mobile Observatory (NUMO) untuk nonton bareng fenomena langka Gerhana Matahari Total (GMT), di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (Masjid Agung), Rabu (9/3/2016) nanti.
Alat yang biasa digunakan untuk melakukan rukyatul hilal atau penentuan awal Ramadhan dan jatuhnya Idul Fitri itu sudah diuji coba untuk melihat matahari di halaman Masjid Agung, Senin (7/3/2016).
Uji coba oleh tim Lembaga Falakiyah dan tim dari MNAS itu berlangsung sekitar pukul 12.30 WIB. Afif Amrullah Sekretaris Lembaga Falakiyah PWNU Jatim mengatakan uji coba itu telah berhasil.
NUMO berhasil menangkap citra matahari dari teleskop dan merefleksikannya ke layar lebar yang sudah disediakan di dalam masjid dan di halaman masjid.
“Alat yang digunakan kali ini adalah generasi kedua yang dimiliki oleh PWNU. Alat sebelumnya yang diluncurkan pada 2012 lalu instalasi interiornya lebih kompleks,” katanya kepada suarasurabaya.net.
Spesifikasi NUMO Generasi kedua ini lebih sederhana. Alat ini dilengkapi dengan teleskop Explore Scientific ED 88 mm.
Tangkapan teleskop akan divisualisasikan menggunakan kamera mikro QHY5L-ii sebagai bagian dari rangkaian ini, serta menggunakan kamera DSLR.
“Melalui kamera DSLR inilah gambar dari teleskop akan dicitrakan ke giant screen yang sudah disediakan,” ujarnya.
Tampak di layar lebar yang sudah disediakan, lingkaran putih matahari. Melalui layar lebar ini masyarakat Surabaya bisa menonton langsung bersama-sama fenomena GMT yang langka terjadi. (den/ipg/ipg)