KH Miftahul Achyar Wakil Ketua Rois Aam PBNU mengatakan, pemerintah harus bergerak cepat menangani orang-orang berperilaku menyimpang termasuk LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender) yang sedang menjadi perhatian publik.
“Kalau pemerintah melihat dengan setengah hati dan membiarkan mereka membangun kekuatan, lambat atau cepat akan menjadi masalah,” katanya, Kamis (25/2/2016)
Kata KH Miftah, LGBT semakin eksis karena mendapat dukungan dana dari luar Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah harus segera menghentikan aliran dana dari luar itu.
Dirinya melanjutkan, NU menyerukan kepada para ulama dan para dai agar melakukan pendekatan kepada kaum LGBT dan mengajaknya kembali ke jalan yang benar. NU sebagai Jamiyah yang mengakar di masyarakat, mempunyai kewajiban ikut membimbing LGBT.
“NU dengan senang hati akan menampung kalau ada anggota LGBT yang ingin nyantri di pondok pesantren NU,” ujar dia.
Terkait dengan keberadaan LGBT, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) telah mengeluarkan surat edaran kepada media televisi dan radio agar tidak menampilkan artis-artis yang berperilaku menyimpang.
“Ini penting untuk menyelamatkan anak-anak agar tidak meniru gaya dan perilaku menyimpang,” ujarnya.(jos/dop/rst)