Seseorang yang belum diketahui identitasnya meninggal dunia, setelah tersambar kereta api Singosari Express di depan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Sabtu (10/9/2016).
Lelaki dengan ciri-ciri pakain agak kumuh, baju putih, jaket hitam, celana hitam dan rambut agak putih menyeberang di rel depan UINSA sekitar pukul 15.00 WIB. Lelaki yang diperkirakan berusia 65 tahun ini tak mengindahkan bunyi klakson kereta api yang melaju dari selatan (dari arah Sidoarjo).
IPTU Peter Savumena Kanit Lantas Polsek Wonocolo mengatakan, korban sepertinya mau nyeberang dari frontage road ke Jalan Ahmad Yani. Korban mengalami luka parah di bagian kepala, sehingga sulit dikenali wajahnya.
“Jenazah tadi dinaikkan kereta dibawa ke Stasiun Wonokromo, kemudian ambulance membawa ke RSUD Dr Soetomo,” katanya kepada Radio Suara Surabaya.
Peter mengatakan, korban belum bisa diidentifikasi karena tidak ditemukan identitas apapun. Selain itu, berdasarkan keterangan di TKP korban bukan orang dari daerah sekitar.
Menurut Peter, titik yang paling rawan untuk perlintasan kereta api di wilayah hukumnya memang pos penyeberangan di depan UINSA tersebut. “Makanya kami pasang tali menyerupai pagar biar tidak ada yang menyeberang,” katanya. (bid/iss)