Jumat, 22 November 2024

Menuju Smart City Harus dari Manusianya Dulu

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Suhono Harso Supangkat Ketua Umum Smart Indonesia Initiative dalam konferensi pers bersama Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya, Selasa (19/7/2016). Foto: Denza Perdana suarasurabaya.net

Menuju smart city (kota cerdas) harus dimulai dari pembangunan manusianya. Ini kata Suhono Harso Supangkat Ketua Umum Smart Indonesia Inititative (SII).

SII adalah organisasi yang berfokus untuk mendorong bagaimana agar kota-kota di Indonesia menjadi kota cerdas. Menurut Suhono, Pemerintah Indonesia belum memiliki program kota cerdas yang spesifik.

“Kami sudah keliling ke semua Kementrian, Kominfo, Kemendagri, semua belum ada program kota cerdas. Makanya kami sebagai bagian masyarakat ingin memulai. Kami mengusulkan kepada pemerintah,” ujarnya.

Hal pertama yang dilakukan SII yang telah berdiri sejak 2015 lalu ini adalah dengan membuat alat ukur untuk menilai kota-kota yang ada di Indonesia.

“Surabaya ini nilainya tertinggi. Hampir semuanya ada. Tapi bukan berarti sudah menjadi smart city. Belum ya. Surabaya sedang menuju smart city,” ujarnya.

Kota cerdas adalah kota yang memenuhi semua kriteria Smart Economy, Smart Society dan Smart Environment. Di dalamnya termasuk pemanfaatan teknologi, kesiapan sumber daya manusia, dan kesiapan pengelolaan lingkungan.

Suhono mengatakan, berdasarkan peneletian SII, yang perlu dilakukan pertama-tama di Indonesia agar terbangun kota-kota cerdas mulai dari pembangunan Sumber Daya Manusianya dulu.

“Orangnya dulu. Termasuk leadershipnya. Makanya Surabaya ini sudah ada Bu Risma, di Jakarta ada Pak Ahok, tapi caranya kan beda-beda. Pelan-pelan saja, dimulai dari yang kecil dulu,” katanya.

Melalui kegiatan Indonesian International Smart City Expo and Forum (IISMEX) Surabaya 2016, Suhono mengatakan ingin membawa Indonesia menuju Indonesia cerdas.

IISMEX 2016 yang digelar di Grand City Convex pada 20-22 Juli 2016 rencananya akan dihadiri oleh lebih dari 250 peserta dari 31 negara. Termasuk 6 paviliun negara seperti Korea Selatan, China, Singapura, Taiwan, dan Eropa.

Kegiatan ini, kata Suhono, bertujuan untuk memberikan informasi dan memperluas wawasan bangsa Indonesia di bidang pengembangan konsep kota cerdas.

“Kami berharap dari kegiatan ini ada solusi bagi para pembuat kebijakan dan para pengembang mengenai elemen apa saja yang dibutuhkan untuk membangun kota cerdas secara komprehensif,” ujarnya.(den/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
28o
Kurs