Kerusuhan antara warga Distrik Gika dan Distrik Panaga terjadi di Tolikara, Papua, sejak 9 hingga 24 April 2016. Sedikitnya dua orang tewas, 17 luka berat, dan 15 lainnya luka ringan sementara tak kurang dari 95 rumah hangus dibakar, sejumlah lahan pertanian rusak, dan hewan ternak dijarah.
Penyebab konflik tersebut hingga kini masih diselidiki. Disinyalir itu terkait dengan sengketa pembagian dana desa antara warga distrik Gika dan distrik Panaga, yang masing-masing terdiri dari 10 desa.
Sehubungan dengan kejadian itu, Puan Maharani Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mengatakan telah menginstruksikan pihaknya untuk memberikan bantuan sambil menunggu laporan lengkap soal penyebab kerusuhan.
“Sampai sekarang saya masih menunggu laporan lengkap terkait kerusuhan di Tolikara. Memang ada laporan bahwa kejadian itu dipicu oleh pemberian bantuan respek yang tidak terbagi merata. Tapi karena kondisi alam yang tidak memungkinkan untuk kita segera ke sana, sekarang tim yang ada sudah siap di sana untuk mengecek kebenaran kabar tersebut,” ujar Puan di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (26/4/2016).
Saat ini, kata Puan, tim dari pemerintah sudah ada di sana untuk melakukan segala sesuatu yang dibutuhkan.
“Sesuai kewenangan yang ada, saya meminta BNPB untuk siap siaga di sana,” kata dia.
Bantuan yang diberikan melalui APBD Otonomi Khusus kepada Gubernur tersebut, menurut Puan sebenarnya sudah dimulai sebelum pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
“Makanya sekarang saya sedang mencari tahu apakah program bantuan tersebut masih berlangsung, dan siapa yang mendistribusikannya,” ujar dia.(faz/iss/ipg)