Masyarakat menyambut meriah terjadinya fenomena gerhana matahari total di Pantai Kota Baru Ternate, Rabu (9/3/2016) pagi.
Kontak pertama bulan dan matahari terpantau terjadi pada pukul 08.30 WIT sampai pukul 10.30 WIT. Sedangkan gerhana matahari total terjadi selama dua setengah menit pada pukul 09.30 WIT.
Saat gerhana matahari total terjadi, seluruh masyarakat yang ada di pantai tersebut serentak bersorak-sorai dan bertepuk tangan.
Mereka juga membuat bunyi-bunyian dari benda apa saja yang ada di dekat mereka, seperti memukul-mukul tiang listrik dan tempat sampah.
Masyarakat setempat menyebut kemeriahan ini sebagai tradisi Dolo-Dolo. Menurut mereka, bunyi-bunyian tersebut dimaksudkan untuk mengusir roh jahat yang memakan matahari.
Masyarakat membawa kacamata khusus untuk menyaksikan fenomena ini. Sebagian menggunakan plastik film x-ray yang digunting untuk kacamata gerhana. Ada juga yang membawa ember berisi air untuk melihat pantulan gerhana matahari.
Pantauan Anton Majalah SCG, saat gerhana matahari total terjadi keadaan menjadi gelap seperti saat malam hari.
Pasca gerhana matahari total, sebagian orang langsung meninggalkan pantai. Sementara sebagian lainnya memilih tinggal di pantai sampai gerhana habis.
Keramaian ini sempat menimbulkan kemacetan di sekitar Taman Nukila.
Sedangkan, shalat gerhana dilaksanakan di Masjid Raya Ternate.
Perlu diketahui, ada 13 titik pengamatan gerhana matahari di Kota Ternate diantaranya di Benteng Oranje dan Benteng Kalamata.(ton/iss/dwi/ipg)