Sabtu, 26 April 2025
Kebaikan Musrifah Mendapat Reward dari Pendengar SS

Menolong Orang Tidak Harus Menunggu Kaya

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Musrifah (kanan) saat menerima Mesin jahit dan sejumlah uang dari pendengar yang dititipkan ke tim Radio Suara Surabaya, Minggu (5/6/2016). Foto: Abidin suarasurabaya.net

Kebaikan Musrifah seorang perempuan tukang jahit yang menolong dua anak hilang beberapa waktu lalu mendapat apresiasi dari pendengar Radio Suara Surabaya. Musrifah mendapatkan sejumlah donasi dari para pendengar yang iba dengan kebaikan perempuan sederhana ini.

Minggu (5/6/2016) siang, dengan penuh keramahan, Musrifah menyambut kedatangan tim dari Suara Surabaya Media di kediamannya di Dukuh Bulak Banteng Timur Gang I Surabaya.

Ibu dua anak ini kaget, setelah tahu tim Suara Surabaya Media membawakan mesin jahit baru untuknya.

“Ini mesin jahit dari bapak Khoirul dan Saidi pendengar Suara Surabaya. Mereka berdua menitipkan salam kepada ibu dan keluarga,” kata Eko satu diantara penyiar Radio Suara Surabaya.

Setelah menerima satu unit mesin jahit otomatis, Musrifah sejenak terdiam. Lalu melepas kaca matanya dan mengusap air mata yang mulai menetes di pipinya.

“Terima kasih banyak. Saya tidak bisa berkata apa-apa, terima kasih,” kata Musrifah.

Musrifah kemudian bercerita banyak tentang pengalaman hidup selama 26 tahun di daerahnya. Dia tidak menyangka, kebaikan yang sering dia lakukan kepada orang lain tanpa pamrih menjadi berkah di kesempatan yang lain.

“Saya tidak berharap apa-apa dari membantu orang. Saya tidak menyangka sampai ada yang membelikan mesin jahit. Mungkin ini sudah kehendak Allah, kebetulan mesin jahit saya setahun ini sering rewel dan rusak,” katanya.

Musrifah yang bekerja sebagai penjahit di pinggir jalan, mengaku sering sekali mendapati orang yang butuh pertolongan. Kejadian menolong dua anak kecil yang hilang pada Kamis (26/5/2016) lalu, bukan pertolongan pertama kalinya yang diberikan Musrifah.

“Membantu orang itu sak ikhlase ati (seikhlasnya hati saja, red). Pokoknya ada. Karena hati saya kalau ada orang membutuhkan kudu nangis. Saya tidak bisa berdiam diri,” katanya.

Pernah juga suatu hari ada orang tua yang mengalami lumpuh satu kakinya, Musrifah mengantarnya sampai ke rumahnya. “Pekerjaan itu kan rutinitas. Menolong orang kan tidak setiap hari, masak tidak bisa,” katanya.

Bagi Musrifah, menolong orang tidak harus menunggu kaya atau banyak uang. Karena, setiap pertolongan tidak harus soal uang.

“Jangan menunggu kaya kalau mau nolong orang. Kalau kita mampu, sesegera mungkin bantu orang yang butuh pertolongan,” katanya.

Istri Muhammad Soleh ini memang dikenal gigih. Selain bisa menjahit, dia juga bisa membuat kue. Meski hidup sederhana di rumah deret berukuran 5×10 meter dan ekonomi serba pas-pasan, Musrifah tidak pernah mengeluh atau bahkan meminta dikasihani.

“Saya hanya bisa bersyukur. Kalau pekerjaan suami lancar, ya Alhamdulillah. Saya juga membantu dengan menjahit ini,” katanya.

Sekadar diketahui, Musrifah adalah perempuan tukang jahit di pinggir jalan yang tinggal di Dukuh Bulak Banteng Timur I Nomor 22. Dia adalah perempuan yang menolong dua anak yakni Hafsah (5) dan Sabiq (2). Balita kakak beradik warga Jalan Bulak Banteng Lor I Nomor 39 yang dilaporkan hilang oleh Arti, ibunya, karena mengejar ayahnya yang pergi untuk urusan pekerjaan.

Musrifah menemukan keduanya dan berusaha mengantarnya pulang, tapi dia bingung mau mengantar ke mana. Bahkan, Musrifah sampai berjalan hingga 7 kilometer sambil menggendong, karena mengikuti anak-anak ini.

“Saya nyegat orang (mencari tumpangan) sampai 20 kali lebih tidak ada yang menghiraukan. Mungkin dikira saya orang gila,” katanya.

Kini, Musrifah mendapatkan kepuasan karena perbuatan baiknya berbuah manis. Dia mengaku senang, karena menambah silaturahim. Keluarga dua anak yang ditemukan itu juga sering silaturahim ke rumahnya. Begitu juga sebaliknya.

“Hubungan silaturahim jadi nyambung. Sama seperti sampean kayak gini, harus nyambung dulur,” katanya.(bid/dwi)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

BMW Tabrak Tiga Motor, Dua Tewas

Surabaya
Sabtu, 26 April 2025
30o
Kurs