Sabtu, 23 November 2024

Meniti Pawitra, Wujudkan Kepedulian Pelestarian Tradisi dan Sejarah Pasuruan

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Satu diantara karya yang dipamerkan komunitas Bolo Kulon pada pameran Meniti Pawitra. Foto: Totok suarasurabaya.net

Meniti Pawitra adalah tajuk yang dipilih komunitas Bolo Kulon menggelar pameran seni rupa di galeri House of Sampoerna sebagai bentuk kepedulian melestarikan peninggalan sejarah serta identitas kota.

Komunitas Bolo Kulon saat ini beranggotakan 10 seniman asal Pasuruan yang punya kepedulian secara khusus terhadap keberadaan tradisi lokal, serta memupuk kepedulian melestarikan peninggalan sejarah Indonesia khususnya keberadaan tradisi dan sejarah kota Pasuruan.

Meniti Pawitra merupakan event ketiga dari rangkaian proyek bernama Pasuruan Berkisah yang digagas oleh Komunitas Bolo Kulon sebagai upaya memperkenalkan kota Pasuruan melalui karya seni.

Berbeda dengan Pasuruan Berkisah #1 (2014) maupun Pasuruan Berkisah #2 (2015) dimana para perupa bebas merespon kota, pada Pasuruan Berkisah #3 (2016) ini para perupa ditantang menerjemahkan gunung Penanggungan, yang dahulu bernama Gunung Pawitra kedalam karya seni.

Gunung Penanggungan merupakan satu diantara gunung suci di Jawa dan memiliki ratusan peninggalan purbakala penegas adanya akulturasi budaya antara Jawa Kuno, Hindu-Budha, dan Islam punya daya tarik yang kuat untuk diangkat.

Karya Agung Prabowo misalnya, menampilkan karya lukis relief Gunung Penanggungan yang dibuat bersusun dan diberi judul Under Contruction of Pawitra. Bercerita tentang sebuah gunung yang menyimpan banyak bukti mengenai tingginya peradaban dan etos kerja leluhur di Nusantara yang kini seolah telah pudar.

Karya berjudul Para Rsi yang merupakan karya Hafidz Ramadhan S, memvisualisasikan jejeran para Rsi atau kaum pertapa yang mengasingkan diri dari dunia ramai dilereng–lereng bukit gunung Pawitra gunung yang dianggap suci dan merupakan sumber kebaikan.

Demikian jugadengan karya berjudul iSelfie, karya dari Nofi Sucipto adalah sebuah petualangan kekinian menyampaikan keberadaan Gunung Pawitra melalui foto diri.

Pada pameran kali ini, 20 karya yang dipamerkan Komunitas Bolo Kulon melibatkan kondisi sekitar sebagai materi karya yang merupakan cikal bakal hadirnya komunitas Bolo Kulon itu sendiri. Komunitas Bolo Kulon merupakan basis seni rupa di Pasuruan bagian barat.

“Tercapainya interaksi antara karya dan pengunjung atau apresiator adalah inti dari pameran ini, dengan menghadirkan pengetahuan dan sudut pandang menjadi tawaran komunitas Bolo Kulon,” kata Agung Prabowo ketua Komunitas Bolo Kulon pada suarasurabaya.net, Jumat (12/8/2016).

Pameran komunitas Bolo Kulon ini dijadwalkan digelar mulai Jumat (12/8/2016) sampai dengan 3 September 2016 mendatang bertempat di galeri seni House of Sampoerna Surabaya.(tok/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
34o
Kurs