Menhub Minta Perlintasan KA Liar Ditutup

Kementerian Perhubungan berdasarkan instruksi Presiden, menargetkan masa angkutan mudik Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah zero accident. Namun masih banyak perlintasan sebidang Kereta Api yang tidak berpalang pintu.

Ignasius Jonan Menteri Perhubungan mengatakan, masih banyaknya perlintasan KA tanpa palang pintu tidak berpengaruh pada target zero accident. Sebab, palang pintu perlintasan KA hanya alat bantu.

“Perlintasan sebidang itu, kalau Anda baca Undang-undang, seharusnya mendahulukan perjalanan Kereta Api. Tapi yang ada diserobot. Enggak, itu enggak ada hubungannya,” ujarnya di Stasiun Gubeng, Sabtu (25/6/2016).

Masih banyaknya perlintasan KA yang tidak berpalang pintu di wilayah Daop 8, kata Jonan, itu tidak mungkin. “Itu pasti (perlintasan sebidang,red) liar,” ujarnya.

Jonan mengatakan, bila di wilayah kabupaten/kota masih banyak perlintasan liar yang tidak ada alat bantunya, termasuk palang pintu, pilihannya hanya dua.

“Secara undang-undang, itu harus ditutup. Atau, kalau enggak mau nutup, ya mereka (pemkot/pemkab setempat,red) mengajukan ke saya, untuk bikin perlintasan resmi. Dibiayai pemda sendiri. Karena yang pakai siapa, coba?” Katanya.

Kecuali, bila jalan yang terdapat perlintasan sebidang tanpa palang pintu adalah jalan negara. Jonan menyatakan, itu menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.

“Kalau yang liar itu di jalan provinsi, tanggungjawabnya pemerintah provinsi, kalau jalan kabupaten atau kota, yang tanggung jawab ya pemkot dan pemkabnya. Jadi tanyakan ke bupati dan wali kotanya, jangan tanya saya,” ujarnya.

Sebelumnya Wiwik Widayanti Wakil Presiden Eksekutif PT KAI Daerah Operasional 8 Surabaya mengatakan, ada 742 jumlah perlintasan KA yang tidak berpalang pintu di wilayahnya, dari total 843 perlintasan yang ada.(den/fik)