Sebuah proses pembelajaran di ruang kelas atau perkuliahan menuntut penyampai materi ajar harus mampu membuat proses itu menjadi menyenangkan. Jika suasana penyampaian materi ajar menyenangkan diharapkan proses belajar menjadi lebih mudah dan materi ajar tersampaikan.
“Kalau penyampai materi ajarnya saja tidak menyenangkan, bagaimana proses belajar bisa menjadi bagus? Penyampai materi ajar wajib menciptakan suasana menyenangkan, agar materi yang ingin disampaikan pada peserta belajar bisa dipahami. Ini wajib,” kata Jeff Cohen, Direktur Perencanaan Strategis dan Operasi USAID Biro Asia ketika berkunjung ke Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), Jumat (7/10/2016)..
Lebih jauh Jeff Cohen mengingatkan bahwa penyampaian materi ajar menjadi lebih muda dan dipahami dengan cepat jika pengajar atau penyampai materi ajar juga mampu membuat alat-alat peraga pendidikan sehingga lebih memudahkan pemahaman peserta ajar.
“Pengajar juga wajib menampilkan atau membuat sendiri, alat-alat peraga pendidikan. Ini penting karena dengan alat peraga pendidikan akan memudahkan pengajar atau penyampai materi memberikan materi ajarnya pada peserta belajar,” tambah Jeff Cohen.
Intinya, tegas Jeff Cohen pendidikan itu harus menyenangkan. “Menyenangkan bagi pengajar sekaligus juga menyenangkan buat peserta belajar. Kalau tidak menyenangkan, bagaimana belajar dengan baik?” kata dia.
Sementara itu Prof. DR. H. Abdul Ala MAG., Rektor UINSA Surabaya mengatakan bahwa pendidikan memang harus menyenangkan agar proses belajar dapat terselenggara dengan baik.
“Kalau dosen atau pengajar dan mahasiswa pada situasi dan suasana menyenangkan, tentunya proses belajar akan lebih mudah dipahami. Kalau dosennya lemes atau tidak bergairah tentunya itu juga berdampak pada proses belajar. Ini yang harus dihindari,” kata Abdul Ala.
Sementara itu, kedatangan Jeff Cohen, Direktur Perencanaan Strategis dan Operasi USAID Biro Asia ke UINSA Surabaya merupakan kunjungan lanjutan setelah sebelumnya dilaksanakan terkait dengan implementasi program peningkatan mutu perkuliahan mahasiswa calon guru.
Kerjasama antara UINSA Surabaya dengan USAID Indonesia sudah terjalin sejak tahun 2013 lalu, dan sebagai satu diantara bentuk kerjasama itu, USAID Indonesia mengundang dosen UINSA untuk belajar di Amerika Serikat.(tok/fik)