Selain memiliki Tim Odong-odong yang akrab dikenal masyarakat dengan kendaraan trailnya, Satpol PP Kota Surabaya kini memiliki Tim Undur-undur yang beraksi dengan roller blade.
Tim Undur-undur sengaja disiapkan oleh Satpol PP Surbaya untuk menindak pelanggar Perda di pedestrian yang ada di Kota Surabaya.
Anggota tim ini adalah anggota yang dipilih dari beberapa regu dalam kesatuan Satpol PP Kota Surabaya. Beberapa diantaranya juga pernah bekerja dalam Tim Odong-odong.
Mereka sudah berlatih roller blade sejak September 2016 lalu di Taman Surya. Kini tim itu siap beraksi.
Semacam launching, mereka melakukan sosialisasi ke sekitar Pedestrian Urip Sumoharjo, Selasa (22/11/2016) sore.
Satu regu terdiri 5 wanita dan 6 pria menyusuri pedestrian Urip Sumoharjo dengan roller blade. Mereka sudah lihai mengenakan sepatu yang kini sedang menjadi tren bagi kalangan anak di Surabaya.
Masing-masing mereka berpencar mendatangi para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di pedestrian. Mereka juga menghampiri pengendara sepeda motor dan juru parkir di pedestrian.
Dwi Hargianto Kepala Seksi Kesamaptaan Satpol PP Kota Surabaya mengatakan, sosialisasi ini rutin mereka lakukan sejak tim undur-undur terbentuk.
“Tim ini memang untuk meminimalisir pelanggaran di pedestrian oleh masyarakat. Hari ini kami hanya memberikan sosialisasi dulu, tidak menindak pelanggar,” katanya.
Tidak hanya menyosialisasikan penegakan perda, Tim Undur-undur juga menghampiri anak-anak yang bermain tanpa dampingan orangtua.
“Kami juga memberikan pengertian kepada anak-anak ini, sifatnya mengajak mereka ngobrol, supaya tidak terlalu menepi ke jalan. Soalnya mereka ini kan tidak diawasi orangtuanya,” ujarnya.
Tugas utama Tim Undur-undur, kata Dwi, memastikan agar pedestrian di Kota Surabaya kembali pada fungsinya sebagai fasilitas pejalan kaki.
Karena itu, sosialisasi ini akan terus berlanjut ke pedestrian lain, supaya para PKL memahami bahwa pedestrian bukan lahan untuk berdagang.
“Ya, Tim ini memang kami bentuk sebagai inovasi penegakkan peraturan secara lebih humanis di Kota Pahlawan ini,” ujarnya.
Perlu diketahui, ada beberapa titik pedestrian di Surabaya yang menurut Satpol PP Kota Surabaya, menjadi ladang pelanggaran ketertiban.
Antara lain Pedestrian di Jalan Praban, juga di Banyu Urip. Pemerintah Kota Surabaya berencana menjadikan Pedestrian di Surabaya tidak hanya nyaman bagi pejalan kaki tapi juga untuk warga berkebutuhan khusus yang memakai kursi roda.(den/iss)