Anies Baswedan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan berharap sekolah-sekolah yang dikelola oleh Muhammadiyah mampu menjadi model bagi sekolah lainnya di Indonesia.
“Sekolah-sekolah yang dikelola Muhammadiyah harus bisa menjadi contoh sekolah yang berintegritas bagi sekolah lainnya,” kata Menteri Anies saat menutup Konvesi Nasional Indonesia Berkemajuan (KNIB) yang diselenggarakan PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (24/5/2016).
Menurut Anies, agar mampu menjadi contoh bagi sekolah lainnya Muhammadiyah perlu melakukan pembaruan standar, bukan hanya mengacu standar dalam negeri tapi mampu mengadopsi standar internasional.
“Standar yang digunakan harus standar dunia. Sekolah-sekolahnya harus diperbandingkan dengan sekolah-sekolah di dunia,” kata dia, seperti dilansir Antara.
Menurut dia, tantangan lembaga pendidikan di Indonesia saat ini adalah selalu ingin menerapkan standar yang nyaman tanpa ingin menggunakan standar mutu yang telah diadopsi oleh negara-negara lainnya.
“Standar yang kita gunakan selalu standar yang membuat kita cepat puas,” kata dia.
Padahal, apabila standar mutu pendidikan yang diterapkan sekolah masih di bawah negara-negara lainnya, maka menurut Anies akan sulit mencapai kemajuan.
Kemendikbud, menurut dia, telah memfasilitasi pelatihan bagi ratusan guru untuk memperkaya wawasan mengenai metode pembelajaran sekolah-sekolah di luar negeri.
“Tujuannya agar mereka melihat dunia, karena jika guru terinspirasi maka akan muncul orang cerdik pandai dengan wawasan yang luas,” kata dia.
Menurut Anies, pengelola sekolah-sekolah Muhammadiyah harus mampu mewarisi keteladanan KH. Ahmad Dahlan yang banyak membuat terobosan atau pembaruan dalam strategi dakwahnya.
“Muhammadiyah harus meneruskan tradisi KH Ahmad Dahlan yang mampu menerobos dan membuat kebaruan, bukan sekadar berkutat pada sesuatu yang nyaman,” kata dia.(ant/iss/