Muhadjir Effendy Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) mengapresiasi inisiatif masyarakat atas pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia, pada perhelatan Anugerah PAUD Tingkat Nasional Tahun 2016, di Gedung Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis (29/9/2016).
Menurut Mendikbud, saat ini, keberadaan PAUD sekitar 190 lembaga, hampir semuanya merupakan inisiatif masyarakat.
“Sebagai wujud terima kasih kami atas sumbangsih masyarakat, kerja cerdas, dan kepedulian terhadap pengasuhan dan pendidikan anak usia dini,” ujar Menteri Muhadjir.
Maka, lanjut Menteri Muhadjir, sejumlah 15 Bunda PAUD Provinsi, 31 Bunda PAUD Kabupaten/Kota, 10 Bunda PAUD Kecamatan dan 10 Bunda PAUD Desa menerima penghargaan atas karya nyata dan kepeduliannya atas karya nyata dan kepedulian mewujudkan PAUD berkualitas.
Selain itu, penghargaan diberikan kepada lima organisasi mitra dan tujuh sosok Peduli PAUD yang secara nyata berperan untuk meningkatkan akses dan kualitas PAUD di kepulauan, pesisir, daerah terpencil dan daerah semi kota yang padat penduduk.
Kemudian, sejumlah 27 guru yang berprestasi pada gugus PAUD akan menerima penghargaan untuk lomba penulisan cerita bertema, Memberikan yang Terbaik Bagi Masa Depan Bangsa.
Ibu Negara Republik Indonesia (RI) Iriana Joko Widodo, Ibu Wakil Presiden RI Mufida Yusuf Kalla, pimpinan dan anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) turut menghadiri acara tersebut.
Iriana Joko Widodo pun menyampaikan apresiasi terhadap prestasi para Bunda PAUD baik di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, dan Desa. “Saya sangat bangga sekali dari 34 provinsi bisa hadir di sini dan dapat anugerah PAUD. Ini tidak mudah, Ibu, untuk mendapatkan itu. Karena juga ada seleksi dari desa, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi,” ujar Iriana Joko Widodo, saat memberikan pidato sambutan.
Iriana Joko Widodo, sekaligus Bunda PAUD Nasional, ini pun berkesempatan untuk berinteraksi dengan salah satu penerima Anugerah Bunda PAUD tingkat Kecamatan. Bersama-sama di podium, Iriana menggali cerita sukses dari Marini, salah seorang Bunda PAUD sekaligus Lurah Ngampilan dari Kecamatan Ngampilan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Jadi, bagaimana Ibu bisa meraih Anugerah PAUD ini? Bisa tolong ceritakan kepada kami semua,” ujarnya.
Menurut Marini, meraih penghargaan Anugerah PAUD merupakan di luar ekspektasinya. “Sejujurnya, kami tidak tahu kenapa bisa mendapatkan anugerah ini, karena kami hanya berusaha berikan yang terbaik untuk anak-anak kami,” jelasnya.
Diakuinya, keberhasilan pengembangan PAUD di Kecamatan Ngampilan, DIY terletak pada program jemput bola pembuatan Akte Kelahiran bagi anak yang mulai bersekolah PAUD. “Di wilayah kami, kami itu jemput bola untuk membuat akte kelahiran karena akte itu penting sebagai syarat bagi anak untuk bisa bersekolah, kepada anak yang dilahirkan utuh dari suami dan isteri, dan juga bagi anak yang juga lahir karena kurang tanggung jawab, semua anak itu perlu dilindungi untuk mendapat akte kelahiran supaya bisa bersekolah,” jelas Marini.
Selanjutnya, terdapat pelatihan berkala bagi para pendidik PAUD. “Kami perlakukan pendidik PAUD selayaknya pendidik, dengan pelatihan berkala,” ujar Marini.
Di akhir pidato, Iriana Joko Widodo menggarisbawahi pengembangan kualitas pendidik PAUD sebagai bagian dari pengembangan PAUD di Indonesia. “Saya sangat berharap kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar dapat memperhatikan pendidikan bagi guru-guru PAUD, kalau bisa (guru PAUD) mendapat beasiswa, khususnya bagi guru-guru yang ada di daerah,” ujar Iriana.
Pada kesempatan yang sama, Iriana Joko Widodo bersama-sama dengan Ibu Wakil Presiden RI Mufida Yusuf Kalla, Mendikbud Muhadjir Effendy meresmikan laman Ruang Guru PAUD dalam jaringan atau Anggun PAUD. Laman ini dapat diakses pada http://anggunpaud.kemdikbud.go.id/. Keberadaan laman ini sebagai sarana bagi guru-guru PAUD untuk mengakses informasi dengan terkoneksi jaringan internet, diantaranya terdiri dari kegiatan pembelajaran, kurikulum, sumber-sumber permainan. (jos/rst)