Massa dari Bogor, Jawa Barat, mulai bergerak menuju Jakarta untuk bergabung dalam aksi damai menuntut proses hukum dugaan penistaan agama oleh seorang tokoh pemimpin formal, di Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Pemberangkatan massa dari Bogor ini di sejumlah titik dan terbagi beberapa kelompok maupun gelombang. Dari Masjid Raya Bogor, ada tiga pemberangkatan gelombang massa, yakni pukul 00.00 WIB dipimpin Ustad Dani, gelombang kedua pukul 05.00 WIB yang dipimpin KH Adam Ibrahim, dan gelombang ketiga pukul 08.00 WIB akan dipimpin laskar FPI Bogor Raya.
Informasi dari MUI Kota Bogor, sekitar 12.000 warga Bogor yang akan ikut aksi damai 4 November di Jakarta. mereka diberangkatkan dengan 20 bus, namun ada yang berangkat secara mandiri menggunakan angkutan umum maupun kereta.
“Saya menerima laporan, warga sudah ada yang berangkat sejak Kamis malam secara mandiri menggunakan kereta, mereka berkumpul di Istiqlal,” kata Ibrahim seperti dilansir Antara.
Tidak hanya dari Kota Bogor, warga dari Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, juga ikut mendukung aksi fatwa MUI dan menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Purnama, untuk diproses secara hukum terkait dugaan penistaan agama.
Dari Kecamatan Leuwisadang, terdapat sembilan bus yang diberangkatkan pukul 03.00 WIB pagi tadi, dan dikawal polsek setempat.
Alumni IPB Peduli NKRI pun menyampaikan pernyataan sikapnya atas dugaan kasus yang melibatkan Ahok itu.
Ada tiga poin penyataan sikap yang disampaikan Alumni IPB Peduli NKRI yakni pertama, mendesak pemerintah memproses dugaan kasus penistaan agama dengan melakukan penyelidikan sesuai proses hukum yang berlaku.
Sirod M Rasoma Koordinator Alumni IPB Peduli NKRI mengatakan, kaum intelektual menilai ada sendi-sendi hukum yang dilawan atas kasus penistaan agama itu.
“Desakan ini tidak berlaku hanya untuk Islam saja, tetapi seluruh agama yang diakui oleh negara. Jika hal serupa (penistaan agama) terjadi terhadap agama lain, kami juga akan bereaksi,” katanya.
Penyataan sikap kedua Alumni IPB Peduli NKRI mendukung aksi damai 4 November 2016 yang digalang umat Islam dalam rangka menjaga supremasi hukum dan sendi-sendi ideologis bangsa.
Mereka juga menyerukan semua pihak menahan diri dan menjaga stabilitas nasional agar pembangunan tetap dapat dilaksanakan.
Selain itu, mahasiswa dan tenaga pengajar dari STIE Tazkia juga menunda pelaksanaan ujian tengah semester untuk ikut bergabung dengan aksi damai di Jakarta.
Polisi dan TNI di wilayah Bogor menggelar pasokan dengan sandi “Bogor Adem” melibatkan ratusan personel untuk melakukan pengamanan dan pengawalan aksi warga yang ingin bergabung ke Jakarta.
Komisaris Polisi Prasetyo Kepala Bagian Operasi Polres Bogor menyebutkan, kepolisian melibatkan 2/3 kekuatannya atau sekitar 700 personel untuk mengawal jalannya aksi, dibantu dari TNI dan bantuan personel dari Polda Jawa Barat sebanyak 100 personel. (ant/dwi)