Kampung Lawas Maspati merupakan satu di antara empat kampung lainnya yang menjadi rujukan dari Pemkot Surabaya untuk kunjungan singkat delegasi Surabaya Cross Culture Festival 2016, Selasa (16/8/2016) malam. Wiwiek Wdiyawati Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata mengatakan, dipilihnya kampung tersebut karena untuk menunjukkan kearifan budaya lokal yang ada di Surabaya.
“Empat kampung yang menjadi tempat kunjungan para delegasi ini, yaitu Ketandan, Peneleh, Maspati dan Pelampitan. Kami ingin memperkenalkan kepada mereka (delegasi asal Rumania) tentang kearifan lokal kampung di Surabaya,” kata Wiwiek kepada suarasurabaya.net yang juga hadir di Kampung Lawas Maspati.
Selain itu, kata Wiwiek, dia ingin membuat para delegasi lebih dekat dengan budaya Kota Surabaya, terutama pada malam peringatan kemerdekaan.
“Kami juga ingin tunjukkan, meskipun Surabaya jadi kota metropolitan, tapi masih ada kampung yang punya kearifan lokal seperti ini. Tanpa kampung Kota Surabaya tidak bisa berkembang,” ujar Wiwiek.
Sementara itu, menurutnya, selama para delegasi di Surabaya sejak 13 Agustus kemarin, mereka menyambut positif apa yang ada di Surabaya. Dia berharap bisa mengoptimalkan kearifan lokal yang ada agar bisa lebih dikenal lagi, terlebih mengenai malam tasyakuran ini. (tit/iss)