Sabtu, 23 November 2024

Makan Lontong Tandai Perayaan Cap Go Meh

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Sajian Lontong Cap Go Meh. Foto: jakartakita.com

Sajian lontong, sayur dan ayam yang disantap bersama setelah sembahyang menandai perayaan Cap Go Meh yang digelar umat Tri Dharma dan Konghuchu di Klenteng Hong San Ko Tee Jalan HOS Cokroaminoto, Surabaya, Senin (22/2/2016)

“Karena tradisi kami dari leluhur seperti itu. Setelah persembahyangan bersama, kami menikmati lontong, sayur dan ayam menuntaskan perayaan Cap Go Meh. Makan bersama umat lainnya di klenteng,” ujar Yuliani pengurus Klenteng Hong San Ko Tee.

Tradisi Cap Go Meh, lanjut Yuliani adalah penyampaian rasa syukur menyambut datangnya musim panen yang dilakukan oleh para petani di Tiongkok. Tradisi ini merupakan tradisi leluhur masyarakat Tionghoa.

Perayaan Cap Go Meh sendiri adalah rangkaian dari perayaan pergantian tahun baru atau Imlek, yang sudah dirayakan oleh umat diberbagai klenteng sekitar 15 hari yang lalu.

“Setelah menyambut tahun baru Imlek, 15 hari kemudian kami merayakan Cap Go Meh. Kami menyampaikan rasa syukur kepada leluhur dan para dewa yang memberikan rezeki juga sekaligus menyambut datangnya musim panen,” kata Yuliani.

Biasanya, lanjut Yuliani menikmati Lontong juga digelar di rumah untuk diberikan kepada kerabat, tetangga serta para tetamu yang berkunjung ke rumah.

“Tapi sekarang ini, lebih banyak disantap bersama di klenteng setelah bersama-sama melakukan persembahyangan. Ini juga bentuk kerukunan umat,” kata Yuliani pada suarasurabaya.net.

Pertunjukan Barongsay, Senin (22/2/2016) memeriahkan perayaan Cap Go Meh yang digelar umat di Klenteng Hong San Ko Tee Jalan HOS Corkoaminoto, Surabaya disaksikan umat dan warga masyarakat sekitar klenteng.(tok/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Sabtu, 23 November 2024
26o
Kurs