Slamet, mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya ciptakan sebuah alat pendeteksi banjir. Alat ini diklaim juga mampu secara otomatis mengaktifikan pompa air sehingga genangan banjir segera dialirkan.
“Dengan alat ini pompa akan menyala dengan sendirinya ketika sensor mendeteksi ketinggian air pada level yang telah ditentukan dan akan mati ketika air surut,” ujar Slamet mahasiswa Teknik Informatika Untag, Sabtu (13/2/2016).
Deteksi ketinggian air ini, kata Slamet digunakan sebagai penanda debit air yang ada di sungai apakah berada pada level aman atau berpotensi menyebabkan banjir.
Rancang bangun pendeteksi banjir menggunakan empat buah sensor dengan tingkat ketinggian air yang akan menjadi data yang dikirim ke operator dalam bentuk grafik.
“Microcontroller akan mengirimkan pesan ke komputer server yang kemudian diolah dan disebarkan ke semua operator yang ada di dalam database,” kata Slamet.
Menurut Slamet, selain mengolah data untuk ditampilkan di komputer server, data yang masuk ke dalam microcontroller tersebut juga berfungsi sebagai pemicu untuk menyalakan pompa secara otomatis.
Rangkaian alat ini terdiri dari tiga komponen utama, yakni rangkaian microcontroller yang terdiri dari mikro, trafo, dan modem. Yang kedua, rangkaian relay yang terdiri dari relay AC 220, stop kontak, dan power on/off. Dan yang ketiga adalah komputer server yang dihubungkan dengan modem.
“Pompa akan menyala jika ketinggian air berada pada level 3 dan 4. Pada saat itu, komputer server akan mengolah data dari microcontroller yang disajikan dalam bentuk grafik yang berisi data hari, jam, serta tingkat ketinggian air. Mudah kok,” kata Slamet. (tok/fik)