
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI bersama Universitas Airlangga Surabaya akan mengadakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Cipta Karya di 10 kelurahan di Surabaya.
Prof. Dr. H. Jusuf Irianto, Drs., M.Comm. Ketua LP4M Unair mengatakan, program yang pertama kali dilangsungkan oleh Unair ini mengajak mahasiswa untuk belajar bersama masyarakat di bidang sanitasi, penyediaan air minum, dan pemukiman.
“Kami baru terapkan di Surabaya tepatnya di sepuluh kelurahan. Sebab, program ini baru sebatas uji coba. Kalau yang di Surabaya ini hasilnya positif, maka program ini akan menyusul ke semua daerah,” katanya seperti dalam rilis yang diterima suarasurabaya.net, Senin (11/1/2016).
Dalam program ini, mahasiswa Unair diminta untuk memfasilitasi masyarakat untuk memelihara proyek pekerjaan umum yang telah dikerjakan oleh Kementerian PU dan Pera. “Mahasiswa diminta untuk memfasilitasi bagaimana cara memberdayakan masyarakat, dan memanfaatkan proyek itu secara optimal, termasuk pemeliharaannya,” kata Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unair itu.
“Mahasiswa tidak berperan pada aspek fisik, tapi mahasiswa diminta untuk memfasilitasi masyarakat untuk membentuk organisasi dalam memelihara proyek cipta karya itu.”
Sebanyak 104 mahasiswa dan 5 DPL yang mengikuti KKN-BBM Tematik Cipta Karya akan ditempatkan di sepuluh kelurahan yang berada di lima kecamatan di Surabaya, diantaranya Kecamatan Asemrowo, Bubutan, Krembangan, Semampir, dan Simokerto.
Sementara, 2.327 mahasiswa dan 112 dosen pembimbing lapangan (DPL) akan melakukan Kuliah Kerja Nyata-Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) ke-53 pada empat bidang, yaitu pendidikan, kesehatan, ekonomi produktif, dan lingkungan.
Acara pelepasan diadakan di Airlangga Convention Center, Senin (11/1/2016) dan dihadiri oleh Wakil Rektor III, Direktur Pendidikan, Ketua Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Masyarakat (LP4M), Ketua Lembaga Penelitian dan Inovasi, dan tamu lainnya.
Para mahasiswa dan dosen tersebut melaksanakan program KKN-BBM reguler di lima daerah, yaitu Surabaya (314 mahasiswa dan 18 DPL), Sampang (481 mahasiswa dan 24 DPL), Probolinggo (494 mahasiswa dan 23 DPL), Bojonegoro (507 mahasiswa dan 23 DPL), dan Nganjuk (495 mahasiswa dan 24 DPL).(iss/ipg)