Mahasiswa Farmasi UKWMS Olah Patch Kencur jadi Alternatif Pengobatan Praktis

Enam mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS), Desy Fatmawati, Amalia Septia, Cynthia Zain, Florita Mia, Eka Fauziyah dan Asih Setyani, membuat inovasi inovasi patch topical anti-inflamasi berbahan dasar Kencur.

Patch topical yang dimaksud berbentuk seperti plester dalam bentuk gel bening yang penggunaannya ditempelkan ke kulit. Penggunaannya jadi lebih mudah dan relativ tanpa efek samping.

“Patch inovasi kami ini mampu mengobati gejala peradangan pada tubuh dengan penghantaran melalui kulit,” terang Desy.

Para mahasiswa ini melakukan penelitian untuk meningkatkan efektifitas patch Kencur inovasi mereka di bawah bimbingan Dr. drh. Iwan Syahrial, M.Si dan Lucia Hendriati, S.Si., M.Sc., Apt.

“Awalnya kami mendapatkan ide untuk inovasi ini karena melihat obat tradisonal, seperti parem untuk mengurangi bengkak dirasa kurang praktis dan meninggalkan ampas pada kulit,” ujar Amalia Septia.

Amalia menjelaskan, dalam pembuatan patch satu hal penting yang harus dipertimbangkan adalah jenis enhancer atau bahan yang meningkatkan penetrasi obat yang dipakai dalam formulasi. “Enhancer berpengaruh terhadap penetrasi (masuknya) obat ke dalam kulit,” kata Amelia Septia.

Butuh waktu sekitar satu bulan bagi para mahasiswa ini sampai akhirnya menemukan formulasi yang tepat. Dan dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penambahan enhancer dalam patch topical ekstrak etanol Kencur dapat meningkatkan penetrasi ekstrak ke dalam kulit.

“Sehingga memiliki efek anti inflamasi yang lebih baik daripada produk antiinflamasi dalam sediaan topikal yang sudah ada di pasaran,” pungkas Desy.

Tidak hanya itu, hasil olahan Desy dan kawan-kawan ini ternyata juga memiliki kandungan yang lebih baik dan berbeda signifikan jika dibandingkan dengan formula yang tidak mengandung enhancer.(tok)