PT PLN (Persero) telah memulihkan sebagian besar pasokan listrik ke pelanggannya di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, pascabanjir bandang pekan lalu.
Karyawan Aji General Manager PLN Wilayah NTB dalam siaran pers seperti dilansir Antara, Selasa (27/12/2016) mengatakan, hingga Senin (26/12) malam, PLN telah menyuplai listrik ke pelanggan melalui 188 gardu dari total 201 gardu.
“Hanya sebagian kecil yang belum menyala khususnya wilayah tergenang air seperti Kelurahan Dara,” katanya. Pemulihan pasokan listrik itu, kata dia, melibatkan 80 teknisi tambahan dari Sumbawa, Mataram, Bali, dan Jawa Timur.
Pada Senin (26/12), pertokoan di Kota Bima mulai dipenuhi warga yang membeli kebutuhan sehari-hari.
Ketersediaan daya pada sistem Bima telah mencapai 39 MW, dari beban puncak tertinggi 42 MW.
Aji mengatakan, PLN berhati-hati menyalakan aliran listrik mengingat keselamatan warga, terutama pascabanjir.
Selain itu, sulitnya akses transportasi seperti di Dusun Kabanta, Kelurahan Rasanae yang terhalang longsor membuat PLN belum bisa memperbaiki tiga tiang listrik yang roboh.
Sementara, untuk jaringan tegangan menengah (JTM) dan jaringan tegangan rendah (JTR) penghubung Bima-Sape yang roboh, sudah berhasil diperbaiki.
“Saat ini sedang proses penormalan jaringan, mudah-mudahan besok sudah beroperasi normal untuk mengalirkan listrik ke Sape,” kata Aji.
Jika JTM itu beroperasi, maka kelistrikan Sape tidak lagi terisolasi dan kekurangan daya tiga MW pada malam hari dapat terpenuhi.
Made Suprateka Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN menambahkan, selain pemulihan kelistrikan, PLN melalui program BUMN Hadir untuk Negeri mendirikan pos darurat banjir di PLTD Niu, Bima.
Tim Reaksi Cepat (TRC) PLN Peduli membuka dapur umum dan membagikan masakan siap santap kepada masyarakat.
Dalam satu hari, PLN menyiapkan sekitar 2.000 porsi nasi beserta lauk pauknya untuk dibagikan kepada korban banjir.
TRC PLN juga membagikan masker gratis di Jalan Soekarno-Hatta, Kampung Melayu, dan Jalan Sultan Salahudin.(ant/den/ipg)