Mengajak tuna wicara agar mandiri, Dinas Sosial Jawa Timur memberikan pelatihan. Satu diantaranya keterampilan jahit bordir untuk berbagai perlengkapan rumah tangga.
Sebuah taplak meja makan berukuran sedang. Lebar sekitar 70 cm dan panjang 1 meter, dipenuhi dengan hiasan bordir warna keemasan. Hiasan bunga warna-warni pada sudut-sudut taplak meja juga dihiasi bordir, menunjukkan detil karya keterampilan tangan yang luar biasa.
“Mereka ini memang tidak langsung diberikan tugas untuk membuat jahitan bordir. Tetapi terlebih dahulu mereka diberi kesempatan untuk mencoba. Setelah itu, jika memang mereka merasa punya keinginan membuat lebih banyak dan bagus, mereka diberi kesempatan mencoba lagi,” kata Kinanti bagian rehab Dinas Sosial Jawa Timur, pada suarasurabaya.net, Sabtu (10/12/2016).
Ada beberapa tahapan yang memang harus dilalui para tuna wicara untuk mendapat kesempatan menekuni kerajinan bordir ini. Satu persatu tahapan itu harus mereka lalui dengan bimbingan para staf di Dinas Sosial Jawa Timur.
Hal ini, lanjut Kinanti terlebih karena kerajinan dan keterampilan bordir butuh kesabaran sekaligus ketelatenan tersendiri yang berbeda dengan jenis keterampilan lainnya.
“Beberapa diantara mereka ada yang memang tidak sabar. Oleh karena itu, kami memberikan kesempatan beberapa kali kepada para tuna wicara ini untuk mencoba. Tapi kalau memang bakat dna keinginannya kuat, sepertinya lancar saja,” kata Kinanti.
Dinas Sosial Jawa Timur yang secara khusus memang membuka kesempatan kepada tuna wicara di seluruh Indonesia mau belajar jahit bordir, saat ini memiliki sekurangnya 60 siswa dari seluruh Indonesia yang memang belajar jahit bordir.
“Kalau mereka mampu membuat karya-karya yang bagus dan bisa dijual, kami berharap nantinya mereka punya penghasilan sendiri. Paling tidak mereka bisa mandiri. Karena itu penting bagi masa depan para tuna wicara ini,” kata Kinanti.
Kinanti menambahkan bahwa karya para tunawicara binaan Dinas Sosial Jawa Timur saat ini mulai dikenal masyarakat melalui ajang bazar dan pameran-pameran.
“Kami memang terbuka bagi setiap tuna wicara untuk belajar membuat jahit bordir ini. Yang dibutuhkan memang selain keterampilan adalah kesabaran dan keinginan untuk maju dan terus belajar,” kata dia.(tok/fik)