Puluhan siswa bertindak selaku kolektor dengan membawa kardus bekas tempat air mineral kemasan, lalu membawa berkeliling sekolah. Berhenti di kelas-kelas untuk menerima donasi berupa uang dari para siswa di SMP 17 Agustus 1945 (SMPTAG) Surabaya.
Aksi dadakan dan spontan itu dilakukan sendiri oleh para siswa setelah memperoleh izin langsung dari sekolah. Tak jarang beberapa siswa menanyakan untuk apa aksi pengumpulan dana dan sumbangan tersebut.
Para siswa yang menjadi kolektor dana dengan sabar menjelaskan kepada kawan-kawan mereka, bahwa kegiatan dadakan yang dilakukan pagi itu, untuk didonasikan kepada saudara-saudara sebangsa di Aceh yang menjadi korban gempa.
Kemudian tanpa dikomando, para siswa berkumpul di aula sekolah yang berada tidak jauh dari bagian tengah sekolah untuk mendapatkan penjelasan dari Kepala Sekolah sehubungan dengan aksi solidaritas dan spontan yang dilakukan kali ini.
“Kami memang berharap anak-anak memiliki empati terhadap sesama manusia serta sesama saudara sebangsa untuk memberikan bantuan dalam bentuk apapun, ketika bencana terjadi di kota atau kawasan lain Indonesia,” kata Dra. Hj. Wiwiek Wahyuningsih MM. Kepala SMPTAG Surabaya.
Wiwiek menambahkan bahwa kegiatan spontan semacam ini juga menjadi latihan bagi siswa untuk tanggap dan punya empati. “Ini aksi spontan. Kami juga berharap siswa tidka perlu diperintah untuk menyumbang tapi justru muncul dari keinginan sendiri,” kata Wiwiek pada suarasurabaya.net.
Donasi yang terkumpul, lanjut Wiwiek nantinya akan dihitung dan sesegera mungkin diserahkan kepada lembaga atau pihak-pihak yang dapat dengan langsung menyalurkan donasi dari para siswa SMPTAG Surabaya tersebut untuk para korban gempa di Aceh.(tok/ipg)