Jumat, 22 November 2024

Lapindo akan Merawat Sumur-sumur Gas di Sidoarjo

Laporan oleh Fatkhurohman Taufik
Bagikan
Hesti Armiwulan, Vice Presiden Corporate Communication Lapindo Brantas Inc ketika berkunjung ke Suara Surabaya, Senin (18/6/2016). Foto : Taufik suarasurabaya.net

Lapindo Brantas Inc, akan melakukan work over terhadap empat sumur gas yang ada di Sidoarjo. Work over adalah kegiatan untuk merawat sumur gas, dilakukan untuk mempertahankan serta meningkatkan pasokan gas dari sumur yang mereka miliki.

“Tahun ini yang izinnya turun untuk empat sumur, yang kita dahulukan dua sumur yaitu Sumur Wunut 4 dan Wunut 19,” kata Hesti Armiwulan, vice presiden corporate communication Lapindo Brantas Inc, ketika berkunjung ke Kampung Media Suara Surabaya, Jl Wonokitri Besar 40C, Surabaya, Senin (18/4/2016).

Menurut Hesti, work over akan dimulai pada awal Mei mendatang. Seluruh proses awal saat ini juga telah dilakukan diantaranya melakukan tender pengerjaan serta memberikan sosialisasi terhadap masyarakat sekitar.

Hesti yang mantan anggota Komnas HAM ini mengatakan, sosialisasi pada masyarakat mutlak dilakukan untuk meminimalisir dampak sosial. Dia mengakui meski work over bukanlah pengeboran baru, namun apapun yang dilakukan Lapindo di Sidoarjo selalu sensitif dan memunculkan pro dan kontra di tengah masyarakat.

Apalagi, meski tidak melakukan pengeboran baru, namun work over dilakukan mirip pengeboran dimana akan didatangkan rig atau alat pengeboran dengan jumlah yang cukup besar. “Kemarin saja waktu akan ngebor baru padahal baru pengurukan tanah dengan truk-truk kecil langsung ditentang warga, apalagi work over ini peralatannya nanti akan didatangkan dengan truk-truk besar,” ujarnya.

Dia mengatakan, Lapindo berkepentingan untuk melakukan work over untuk memastikan kondisi sumur gas yang mereka miliki. Dengan work over maka bisa diketahui kelayakan sumur tersebut, misalnya apakah cassing yang ada di dalam tanah masih utuh atau sudah rusak, begitu juga keberadaan sumur apakah sudah bengkok atau masih baik.

Selain itu, dengan melakukan work over maka bisa mengukur evektifitas sumur serta bisa meningkatkan kinerja sumur tersebut. “Permintaan gas selama ini masih cukup tinggi, jika tidak melakukan work over ya sumur-sumur ini akan mati. Beda dengan sumur minyak jika tidak berproduksi masih ada cadangannya, tapi kalau gas jika tidak berproduksi ya tidak ada lagi gas karena gas itu tidak bisa disimpan,” kata dia.

Di Sidoarjo sendiri, Lapindo merupakan satu-satunya pelaksana pengeboran gas dengan total memiliki 27 sumur dengan produksi perharinya saat ini sebanyak 6 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Padahal, saat awal berproduksi, seluruh sumur yang dimiliki Lapindo mampu menghasilkan lebih dari 80 mmscfd.

“Dulu kita bisa menghasilkan 80 juta mmscfd, tapi sekarang tinggal 6 juta mmscfd. Kita lakukan work over ini agar sumur-sumur kembali maksimal sehingga mampu meningkatkan ketahanan gas di Sidoarjo dan mampu menyuplai kebutuhan gas di Jawa Timur,” kata Hesti. (fik/rst)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
27o
Kurs