Joko Widodo Presiden menerima kunjungan kehormatan Maxima Ratu Belanda di Istana Merdeka, Kamis (1/9/2016).
Ratu Maxima datang dalam kapasitasnya sebagai utusan khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengembangan inklusi keuangan.
Dalam keterangannya usai pertemuan yang berlangsung selama 40 menit, Presiden menerangkan bahwa dalam pertemuan tersebut keduanya membahas tentang inklusi keuangan Indonesia. Saat pembicaraan berlangsung, Presiden turut mengajak Ratu Maxima untuk bersama-sama membangun dan mengembangkan inklusi keuangan Indonesia.
“Karena beliau ini bisa berkoordinasi, baik di UN (PBB), maupun di World Bank, juga di foundation-foundation besar, saya minta agar kita bisa didorong untuk mengembangkan financial inclusion kita untuk bisa lebih cepat,” kata Presiden.
Presiden Joko Widodo menambahkan, selama berada di Jakarta kemarin, Ratu Maxima telah melihat sendiri mengenai tabungan pelajar dan implementasi dari penerapan e-warung yang sudah berjalan di Indonesia.
“Karena sudah saya ceritakan sebelumnya sewaktu di Belanda, dicek di lapangan seperti apa,” kata Presiden.
Menindaklanjuti keinginan Presiden yang diungkapkannya saat memberikan sambutan di pembukaan Indonesia Fintech Festival and Conference (IFFC) pada Selasa (30/8/2016), Presiden bersama dengan Ratu Maxima juga mendiskusikan mengenai usaha-usaha yang diperlukan agar para pelaku usaha kecil seperti petani dan nelayan dapat memiliki akses ke layanan perbankan nasional.
Harus disiapkan regulasi-regulasinya seperti apa. Ini akan dibandingkan dengan negara-negara yang lain sehingga kita juga meminta dorongan pembelajaran untuk kita agar bisa mempercepat itu, kita minta technical assistant dari UN (PBB) lewat Ratu Maxima.
Terkait dengan potensi yang dimiliki oleh anak-anak muda Indonesia yang berinovasi di bidang teknologi keuangan, Presiden menerangkan bahwa PBB melalui Ratu Maxima telah berkomitmen untuk membantu pengembangan potensi-potensi Indonesia tersebut.
Hal tersebut dilakukan untuk mengakselerasi pengembangan dan implementasi teknologi keuangan di Indonesia.
“Kemarin juga sudah ketemu dengan beberapa anak muda kita, yang memiliki aplikasi atau software yang berkaitan dengan fintech. Beliau sudah memilih dua orang untuk diberikan bantuan yang berkaitan dengan pengembangan keuangannya sehingga bisa mempercepat fintech di Indonesia,” kata Presiden.
Presiden bergerak cepat dengan menginstruksikan lembaga-lembaga keuangan di Indonesia untuk mendukung pengembangan usaha-usaha mikro di Indonesia. Presiden meyakini bila para pelaku usaha mikro di Indonesia diberikan dukungan oleh pemerintah, maka pertumbuhan ekonomi nasional akan semakin terlihat.
“Saya juga minta agar OJK dan BI juga memberikan dorongan kepada usaha-usaha mikro kita, baik yang berkaitan dengan regulasi mengenai micro finance, mengenai fintech, maupun kolateral untuk usaha-usaha mikro. Saya kira ini penting sekali karena Indonesia memiliki usaha-usaha mikro yang jumlahnya memang sangat besar,” ujarnya.
Untuk diketahui, kunjungan Ratu Maxima ke Indonesia ini merupakan tindak lanjut dari lawatan yang telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo ke Negeri Kincir Angin tersebut pada 22 April 2016 silam. Kunjungan Presiden saat itu telah menghasilkan beberapa nota kesepahaman dengan pemerintah Belanda di berbagai bidang.
Selama berada di Indonesia, Ratu Maxima sendiri telah mengunjungi sejumlah lokasi untuk melihat langsung program inklusi keuangan yang telah berjalan. Saat menghadiri acara IFFC, Ratu Maxima menyambut baik langkah pemerintah Indonesia untuk mempercepat inklusi keuangannya.
“Saya memuji langkah pemerintah Indonesia yang memasukkan inklusi keuangan sebagai salah satu program dalam Nawa Cita,” ujar Ratu Maxima. (jos/dwi/ipg)