Jumat, 22 November 2024

Kronologi Ngopi Versi Pihak Jessica Wongso

Laporan oleh Zumrotul Abidin
Bagikan
Andi Joesoef salah satu tim pengacara Jessica Kumala Wongso ketika berada di kediamannya Surabaya. Foto: Abidin suarasurabaya.net

Andi Joesoef salah satu tim pengacara Jessica Kumala Wongso (28) meminta pihak kepolisian obyektif dan sportif dalam mengungkap kasus kliennya. Terutama agar tersangka mengungkap berdasarkan alat bukti otentik.

“Pengakuan Jessica sewaktu jadi saksi, dia bersumpah tidak melakukan apa-apa. Tentunya, jika racun dimasukkan ke dalam kopi, kan ada CCTV yang memantau 8 sudut di tempat itu. Apa betul klien kami menaruh racun di kopi, kan tidak semudah itu,” ujarnya dihubungi suarasurabaya.net di Surabaya, Minggu (31/1/2016).

Andi juga menceritakan kronologis menurut versi kliennya Jessica. Diantaranya adalah:

– Jessica merupakan teman baik Mirna semasa kuliah di Billy Blue Collage of Design, Australia. Pada 9 Desember 2015, Jessica kembali ke Tanah Air. Mereka bertiga Jessica, Hani dan Mirna dua hari berturut-turut nongkrong bareng untuk makan.

– Sesuai janjian di grup Whatsapp, pada Rabu 6 Januari 2016 Mirna, Hani dan Jessica sepakat bertemu lagi di Kafe Olivier Grand Indonesia, Jakarta Pusat. Karena tidak mau ditraktir terus, Jessica berangkat duluan dan yang memesan. Mirna minta tolong dipesankan kopi Vietnam.

– Tempat duduk mereka dipilihkan oleh petugas cafe. Sambil menunggu dua temannya lagi, Jessica beli Souvenir yang rencananya akan dibawa ke Australia. Mirna datang terlambat karena macet. Kemudian Jessica yang mengambil pesanan.

– Mirna mengangkat gelas hendak menyeruput es kopi ala Vietnam yang dipesankan Jessica. Sempat ragu karena aromanya aneh, Mirna tetap menyedot minuman itu memakai sedotan. Hani dan Jessica meminum cocktail.

– Petaka terjadi. Tak lebih dari 10 menit setelah meminum kopi, Mirna mulai bereaksi tak wajar. Dia tak henti mengibas-ibaskan tangannya ke arah wajah karena merasa kepanasan, padahal ruang kafe berpendingin udara. Setelah itu dia mulai kejang-kejang. Mulutnya berbusa.

– Jessica panik dan memesan air putih. Karena lama akhirnya Mirna dilarikan ke klinik yang ada di Mall tersebut.

– Jessica menelpon suami Mirna, kemudian dijemput dengan menggunakan Mobil Pajero Sport. Karena mobil itu tinggi, celana Jessica sempat robek di bagian selakangannya waktu naik mobil itu.

– Kemudian dia memutuskan untuk pulang ganti baju. Celana itu sempat ditanyakan pembantu, apakah dibuang atau bagaimana. Jessica bilang kalau masih bisa dipakai ambil saja. Pembantu bilang karena celana kain tidak bisa dijahit, jadinya jelek. Akhirnya celana dibuang.

– Jessica juga sempat ditanya pelayan cafe laki-laki kenapa tidak ikut mencicipi, karena Hani ikut mencicipi Jessica bilang tidak. Pelayan bilang memang Kopi itu strong.

– Mirna sempat mendapat perawatan tim medis mall, lalu dibawa ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Tapi, sebelum sampai rumah sakit, nyawanya tak tertolong.

Andi mengatakan, dari kronologi perjamuan itu, kopi yang katanya diracuni sianida bisa jadi dibuat oleh orang lain dan bukan ditujukan untuk Mirna atau salah sasaran. Karena Mirna bukan tokoh politik, pesaing pebisnis, atau tokoh penting lainnya.

Selain itu, jika celana robek itu dicurigai untuk menyimpan racun sianida, kenapa tidak ada bekas sama sekali. Bahkan, dalam pemeriksaan, klien kami sudah diperiksa seluruh tubuh juga tidak ada bekas tumpahan apapun atau semacamnya.

“Selama ini ndak ada masalah antara alm dan Jessica. Kita akan memberikan bukti yang terkuat buat Jessica nanti dalam pembelaan kita,” kata Andi.(bid/dop/dwi)

Berita Terkait

Surabaya
Jumat, 22 November 2024
33o
Kurs