Kotoran Sapi Bisa Diolah jadi Bahan Bakar Lho, Ini Buktinya

Jangan remehkan barang ini. Bagi orang awam, barang ini menjijikkan. Tapi kotoran sapi yang dikemas sedemikan rupa ini laku keras dan punya harga mahal di India.

Kotoran sapi ini diolah sedemikian rupa hingga menjadi barang berharga karena menjadi bahan bakar rumah tangga. Industri rumah tangga di India memproduksi bahan bakar ini dari kotoran sapi-sapi yang banyak terdapat di Bumi Ganesha.

Dicampur rumput kering, dibentuk menyerupai setengah bola, dijemur hingga benar-benar kering, dikemas rapi, lalu dijual. Tak hanya diminati warga di desa, produk ini juga diminati oleh penduduk kota.

Produk ini menjadi pengganti bahan bakar minyak tanah dan gas yang menjadi bahan bakar utama bagi penduduk India. Bahan bakar alternatif ini digunakan sebagai pemanas ruangan hingga memasak.

Anda mungkin akan heran. Sebab produk ini tidak hanya dipasarkan di pasar tradisional. Bahan bakar yang diolah dari kotoran sapi ini juga dijual online. Bahkan, situs jual beli online besar seperti Amazon dan eBay menjual bahan bakar kotoran sapi ini dari India.

Hebatnya, meski baru diunggah sejak Oktober silam, produk ini telah menjadi produk paling populer dan banyak dicari oleh pelanggan online di India. Harganya pun tidak murah. Untuk satu produk harganya bisa mencapai antara AU$ 4 sampai AU$ 11, atau antara Rp40 ribu hingga Rp110 ribu.

Bagi sebagian orang India yang besar di pedesaan, bau bahan bakar ini juga membawa nostalgia. Karena itulah barang yang dikemas dalam satu paket berisi dua sampai delapan potong dengan berat masing-masing 200 gram ini pun laris manis di kota besar India.

Radhika Agarwal dari ShopClues pengecer online besar India mengatakan, semakin dingin cuaca di India orang akan mencari barang ini sebagai bahan bakar menyalakan api untuk menghangatkan diri.

“Bahan bakar dari kotoran sapi dimasukkan oleh beberapa penjual kami sejak Oktober lalu dan mendapat sambutan hangat pembeli,” kata Madhavi Kochar Juru Bicara Amazon India, seperti dikutip sbs.com.au akhir Desember 2015 lalu.

Jangan heran jika Anda menemui barang yang terkemas rapi melalui jasa ekspedisi langganan Anda, tapi ternyata isinya kotoran sapi. (den/dop)