Kecelakaan mobil avanza L 1687 RC di perlintasan kereta api yang ditumpangi 6 orang, ternyata masih satu keluarga. Andrik salah satu keluarga mengatakan kepada Radio Suara Surabaya, para korban yang terlibat kecelakaan tersebut semuanya tinggal di kawasan Genting Asemrowo Surabaya.
“Semua penumpang mobil masih satu kampung dan tinggal bersebelahan di Genting Asemrowo. Mereka juga masih terhitung saudara dengan saya,” kata Andrik, Kamis (29/9/2016).
Dia menjelaskan, 6 orang penumpang mobil tersebut bukanlah iring-iringan pengantin, namun keluarga yang berniat untuk menghadiri undangan pernikahan di daerah Babat Lamongan.
“Keluarga yang kecelakaan beda rombongan tidak termasuk iring-iringan bersama saya, sebelumnya 4 mobil sudah berangkat lebih dulu. Sehingga mobil yang kecelakaan berangkat terakhir,” ujarnya.
Andrik juga mengatakan, saat kejadian, posisinya bersama rombongan lainnya sudah berada di lokasi pernikahan. Dirinya tidak mengetahui pada pukul berapa mobil avanza tersebut berangkat dari Surabaya.
Selain itu, kata Andrik, Watini (64) salah satu korban meninggal merupakan nenek dari salah satu pengantin yang menikah hari ini.
“Yang menikah itu cucunya ibu Watini yang meninggal,” katanya.
Perlu diketahui, kelima orang yang meninggal yaitu, Watinah (60), Watini (64), Munaji (72), Ahmad Yunus (36), Susilo (20). Sedangkan Hariono (47) pengemudi mobil dalam kondisi kritis dan dibawa menuju RS Muhammadiyah Lamongan.
“Watini dan Watinah adalah kakak ibu saya, Munaji adalah suami ibu Watini, termasuk Susilo adalah anaknya. Sedangkan kalau Ahmad Yunus adalah anak ibu Watinah, kalau Sopir merupakan menantu ibu Watinah,” kata Andrik. (tit/fik)