Juru parkir liar yang kadang arogan memang menjamur di hampir seluruh kawasan di Surabaya. Modus merekapun bermacam-macam dan kadang juga mengundang tawa. Beberapa pemilik akun media sosial berbagi di e100 Suara Surabaya tentang pengalaman mereka. Berikut sebagian kisah unik yang mereka alami.
Pemilik akun Melati Diana menceritakan oknum petugas parkir juga ada yang bekerjasama dengan satpam. “Iya bener banget,pas parkir di warung rawon nguling dan pegadaian Jl. Kutai, si satpam muda ber dehem keluarlah sang parkir minta duit parkir tanpa memberi karcis parkir jk ditanya kan dah ada satpam,satpamnya ngeloyor masuk dlm si parkir bilang buat keamanan kendaraan kok perhitungan bu…jiiiaaaaahh….”.
Pemilik akun Gunawan Susanto juga menceritakan kisah uniknya “Masih Mulyosari lagi, ada toko yg menguasai depan tokonya, dilarang parkir selain bukan pengunjung, saya parkir mobil disana, diusir sama jukir, begitu tau jukir dr pulau sebrang, saya jawab “ini tanah nya gusti Allah, saya sudah dibolehin parkir disini”, jukir lapor satpam toko, satpam toko keluar berniat tegor saya, lihat mobil saya ada stiker polisi, satpam putar balik masuk ke dalam toko hahaha (Padahal kl parkiran toko ini penuh, pengunjungnya juga parkir didepan toko lain juga)”.
Kisah unik berhadapan dengan juru parkir liar juga dialamai pemilik akun Zul Ramadhani “Cuman leren mandek karena kudu nelpon, pas kate mlaku dicegat bayar parkir. juru parkir opo juru stop iku”.
“Bener, hampir tiap sudut ada kayak gini. Beli martabak pinggir jalan aja kena, awalnya ga ada eh pas sein kanan mau jalan maka terdengarlah nada yang ga asing lagi, “priiiiiiiiiiiiit… yo terus”!!.
Di bengkel seputaran Raden Saleh juga, lah kita parkirnya dalam bengkel, kerja mobil di situ, keluar tetep kena parkir, bermodalkan rompi biru yg dipake gantian gasp emotikon,” tulis pemilik akun Bahrudin Saleh. (fik)