Kevin Rudd Mantan Perdana Menteri Australia, Jumat (29/7/2016), mencabut pencalonannya menjadi Sekretaris Jenderal PBB setelah Malcolm Turnbull Perdana Menteri saat ini, menyatakannya tidak layak untuk pekerjaan itu dan menolak mendukung pencalonannya.
Turnbull pemimpin Konservatif membantah bahwa politik memainkan peran dalam keputusan kabinetnya untuk tidak mendukung mantan pemimpin Partai Buruh itu, yang meminta pemerintah mencalonkannya menjadi calon dari Australia.
“Apakah pemerintah yakin, apakah kami yakin, apakah saya sebagai perdana menteri yakin bahwa Rudd cocok untuk peran itu? Pendapat saya adalah tidak,” kata Turnbull kepada wartawan di Canberra, seperti dikutip Antara dari Reuters.
Rudd, yang pernah menjabat perdana menteri dua kali selama periode enam tahun dari Partai Buruh yang diwarnai perselisihan, 2007-2013, adalah tokoh kontroversial di Australia karena persaingannya dengan Julia Gillard mantan Perdana Menteri dari Partai Buruh. Kedua tokoh itu saling menjatuhkan satu sama lain dalam kudeta partai.
Kepemimpinan di Perserikatan Bangsa Bangsa biasanya digilir secara geografis dan Eropa Timur adalah satu-satunya daerah yang belum pernah memiliki wakil.
Kantor Rudd mengatakan dia tidak akan melanjutkan pencalonannya.
“Pencalonan oleh pemerintah tidak akan memberi Rudd jabatan itu. Ini hanya akan memungkinkan dia untuk bersaing bersama 12 kandidat lainnya dari seluruh dunia, bersaing dengan kemampuannya,” kata pernyataan dari kantornya.
“Sekarang bukan itu yang terjadi,” katanya.
Sebaliknya, John Key Perdana Menteri Selandia Baru memberikan dukungan penuh bagi Helen Clark mantan perdana menteri Selandia Baru untuk mengambil alih jabatan dari Ban Ki-moon.(ant/iss/ipg)