Soekarwo Gubernur Jawa Timur berharap Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) turut berperan dalam mewujudkan Jawa Timur sebagai provinsi industri sehingga mampu berperan terciptanya kesejahteraan masyarakat.
“BKKBN dan pemerintah provinsi harus bersinergi dengan harapan dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat,” kata Soekarwo usai serah terima jabatan dan pelantikan Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur di Kantor Gubernur, Rabu (7/9/2016).
Dengan menjadi provinsi industri maka pengangguran akan semakin terkikis sehingga usia produktif bisa mendapatkan pekerjaan yang dengan sendirinya bisa menekan laju pertumbuhan penduduk.
“Warga yang bekerja itu lebih bisa menekan jumlah anak daripada pengangguran. Kalau pengangguran kan hiburannya hanya di kamar sehingga anaknya jadi banyak,” kata Soekarwo.
Jawa Timur sendiri, awalnya selalu menduduki peringkat pertama laju pertumbuhan penduduk. Namun sejak tahun 2013, laju pertumbuhan penduduk bisa ditekan dan kini kalah dengan Jawa Barat.
Soekarwo juga berharap BKKBN bisa lebih peka terhadap kuantitas dan kualitas pendidik yang harus disampaikan kepada masyarakat bahwa ikut KB sangat penting.
“BKKBN harus bekerja sama dengan Ponkesdes untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang merupakan bagian terdekat dari masyarakat dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan,” kata dia.
Sementara itu, melalui serah terima jabatan dan pelantikan, Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur resmi berganti, dari Dwi Listyawardani dan kini dijabat Kushindarwito.
Sementara itu, Surya Chandra Surapaty, Kepala BKKBN pusat yang turut hadir mengatakan, program yang disusun pimpinan baru harus menjangkau wilayah dengan kriteria miskin, padat penduduk, wilayah nelayan, daerah kumuh dan daerah tertinggal lainnya.
“Tujuannya agar masyarakat yang tinggal di daerah tersebut bisa merasakan manfaat kegiatan Program KKBPK dan berkontribusi terhadap upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia agar menjadi modal pembangunan serta memiliki daya saing,” katanya. (fik/dwi)