Khofifah Indar Parawansa Menteri Sosial menegaskan dalam kementeriannya tidak mempunyai unit khusus yang menangani masalah LGBT (Lesbian, Gay, Biseks dan Transgender).
Menurut Khofifah, Kemensos hanya punya unit khusus yang menangani masalah ODHA (Orang Dengan HIV Aids) dan kelompok-kelompok minoritas.
“Secara Khusus di Kemensos tidak ada terminologi LGBT, adanya ODHA dan kelompok minoritas. Jadi beragam ada yang terisolasi karena aids dari lingkungan, ada yang diantara mereka korban napza dari lingkungannnya, kemudian ada yang terisolasi dari hal-hal ainnya, dan kelompok minoritas lainnya.” ujar Khofifah dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/2/2016).
Jadi, kata dia, kalo secara struktural, tidak ada struktur yang khusus dengan terminologi LGBT, tetapi adanya direktorat yang menangani ini kasubditnya ODHA dan kelompok minoritas,
Mensos menilai, ada dugaan isu LGBT ini bertujuan menyasar ke keluarga kurang mampu dan ke kasus-kasus trafficking atau perdagangan orang.
“Artinya ini, ada yang sepertinya ingin menyasar keluarga kurang mampu yang sebetulnya mereka, tidak ada indikasi seperti itu sama sekali, artinya pengaruh lingkungan cukup signifikan, saya mendalami lagi. Ternyata mereka korban perdagangan orang, hal-hal ini harus dilihat secara komprehensif, bahwa ini menyasar dengan memberikan gift sebelumnya, usia belasan tahun ini akhirnya diperdagangkan dengan memanfaatkan kondisi ekonomi. Makanya komprehensif, dan lingkungan signifikan.” kata dia.
Khofifah khawatir, LGBT ini kemudian menjadi bagian rekayasa sosial di dalamnya. Sama-sama melakukan antisipasi dini, keluarga menjadi hal yang sangat penting untuk bisa melakukan maksimaalisasi peran keluarga
“Tugas kemensos mengembalikan fungsi-fungsi sosial, fungsi sosialnya, laki-laki ya ke laki, begitu pun perempuan , semaksimal mungkin agar seperti semula.” ujar Khofifah.(faz/rst)