Teknologi komunikasi yang terus berkembang, termasuk di dalamnya perangkat komunikasi canggih, tetap mengharuskan masyarakat untuk tidak asal pakai.
Empat nara sumber dalam Profesionl Forum and Talkshow yang digelar, Kamis (12/5/2016) dalam rangka Lustrum ke 3 Program Studi Ilmu Komunikasi UK Petra Surabaya membenarkan bahwa kebijakan pengguna perangkat komunikasi dalam kaitannya dengan internet di antaranya media sosial tetap wajib dilakukan.
“Jika tidak, maka akan muncul berbagai kerumitan, dalam kaitannya dengan keberadaan kita sendiri dijagad media sosial yang saat ini terus berkembang. Ini bukan persoalan mudah. Oleh karena itu wajib bijak,” ujar Cipluk Carlita Communication Relations Twitter Indonesia.
Cipluk mencontohkan, setiap kali sebelum mencuit mereka yang menggunakan account Twitter dipastikan mengecek kembali apa yang akan dilemparkan kepada khalayak. “Jika tidak, kekhawatiran munculnya bully makin besar,” kata Cipluk.
Errol Jonathans CEO Suara Surabaya Media menegaskan bahwa tetap bijak dalam menyampaikan pesan melalui media sosial bukan persoalan sederhana. “Sehingga setiap orang seharusnya selalu mengingat sebelum bergaul di media sosial. Tetap bijak,” kata Errol.
Dr. Rully Nasrullah MSi., pemerhati teknososial dan budaya juga mengigatkan bahwa bijak dalam dunia media sosial wajib dilakukan agar informasi yang diberikan kepada orang lain dan sebaliknya sesuai dengan kebutuhan.
“Bayangkan kalau pesan atau informasi yang disampaikan kepada masyarakat atau yang kita cari ternyata hoax, jelas merugikan. Oleh karena itu, kebijakan pengguna berbagai media sosial melalui internet harus tetap jadi patokan,” ujar Arul.
Sementara itu, ditambahkan Jati Savitri Sekargati News Manager Metro TV bahwa kebutuhan menggunakan sosial media tidak dapat dihindarkan, tetapi kebijakan masing-masing pelakunya, sesuai dengan pertimbangan masing-masing tetap wajib dilakukan.
“Bayangkan kalau kami tanpa mempertimbangkan berbagai hal, langsung saja comot informasi yang kami terima dari media sosial. Akan banyak noise, distorsi informasi yang muncul. Tentunya ini sangat kami hindari,” ujar Jati Savitri.
Bertempat di auditorium UK Petra Surabaya, kegiatan ini adalah bagian dari sederet kegiatan memperingati Dies Natalis ke 15 Ilmu Komunikasi UK Petra Surabaya. Hadir selain para praktisi dan akademisi, para mahasiswa jurusan komunikasi dari sejumlah kampus di Surabaya.(tok/fik)