Minggu, 24 November 2024

Kejagung Mengaku Belum Terima Laporan Kasus La Nyalla

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
HM Prasetyo Jaksa Agung. Foto: Dok. suarasurabaya.net

Kejaksaan Agung mengaku sampai sekarang belum menerima laporan kasus La Nyalla Mattalitti dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur pascapenetapan tersangka terhadap pengurus PSSI itu dalam kasus dugaan korupsi dana hibah Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim dengan kerugian negara sekitar Rp5 miliar.

“Tanya Kajati Jatim, yang menangani Kajati Jatim,” kata HM Prasetyo Jaksa Agung di Jakarta, seperti dilansir Antara, Jumat (18/3/2016).

I Made S Asisten Pidana Khusus Kejati Jatim, Rabu (16/3/2016), mengatakan penetapan tersangka ini sesuai dengan diterbitkannya surat penetapan tersangka nomor Kep-11/0.5/Fd.1/03/2016.

“Dalam surat tersebut disebutkan bahwa tersangka berinisial LN terkait dengan dugaan kasus korupsi dana hibah Kadin untuk pembelian saham Initial Public Offering (IPO) Bank Jatim,” katanya saat temu media di Kantor Kejati Jatim.

Ia menyebutkan, setelah terkumpul dua alat bukti yang cukup, pihaknya langsung mengeluarkan surat penetapan tersangka atas kasus ini.

“Untuk selanjutnya, kami akan melakukan pemanggilan terhadap tersangka terkait dengan kasus dugaan korupsi ini,” katanya.

Disinggung adanya kasus tindak pidana pencucian uang untuk kasus ini, pihaknya menyatakan masih terfokus pada kasus dugaan korupsi terlebih dahulu.

“Kami masih konsentrasi terkait dengan dugaan korupsi dulu. Kami akan melakukan pemanggilan secepatnya terhadap tersangka, dan akan dilakukan pemeriksaan,” katanya.

Sementara itu, Dandeni Herdiana Kasidik Pidsus Kejati Jatim, mengatakan saham IPO itu dijual kembali setelah kasus ini disidik Kejati Jatim.

“Belinya Rp5 miliar dengan menggunakan uang negara dan dijual lagi namun keuntungannya tidak pernah kembali ke negara,” katanya.

Sementara itu, pada saat kasus ini diumumkan kepada media, massa dari organisasi kepemudaan Pemuda Pancasila menggelar demo di depan kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Dalam tuntutannya massa meminta supaya penetapan status tersangka ini dikaji ulang.

Selain itu, penjagaan juga dilakukan oleh ratusan aparat kepolisian dari Polrestabes Surabaya dan Kepolisian Daerah Jawa Timur di lokasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.(ant/iss/ipg)

Berita Terkait

Surabaya
Minggu, 24 November 2024
28o
Kurs